'Papa Mama Jual Pelabuhan' Ramaikan Pansus Pelindo II

Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Tak mau kalah dengan 'Papa Minta Saham' dan 'Mama Minta Pulsa' yang sedang tren, rapat Pansus PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II juga mengeluarkan kalimat senada.

Istilah baru muncul dalam rapat Pansus Pelindo II. Istilah 'papa mama jual pelabuhan' menyemarakkan sidang yang digelar pada Jumat malam, 4 Desember 2015.

Sambangi KPK, Pansus Pelindo ll Serahkan Data

Sebutan baru itu muncul ketika anggota Pansus Pelindo II, Masinton Pasaribu mengatakan, ada skandal antara Pelindo II dengan Hutchinson Port Holding (HPH) Hongkong tentang perpanjangan kontrak pengelolaan Jakarta International Container Terminal (JICT).

"Ada surat-menyurat dengan Pelindo II dan Hutchinson dengan Pelindo II untuk menyukseskan program Jokowi dan penambahan uang muka sebesar US$15 juta yang diklaim Lino (Direktur Utama Pelindo II, Richard Joost Lino) berdasarkan arahan Menteri BUMN," kata Masinton di sela-sela rapat Pansus Pelindo II di DPR, Jakarta.

KPK Cecar Lino Soal Pengadaan QCC di Pelindo ll

Masinton mengatakan, dalam Surat Kementerian Perhubungan terkait masalah Pelindo, harus ada pemisahan antara fungsi regulator dan operator. Namun, dalam surat Menteri BUMN, justru dua fungsi itu disatukan.

"Belum ada izin regulator, tapi perpanjangan kontrak dibiarkan oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno. Ini yang disebut papa mama jual pelabuhan. Yang tanggung jawab itu dirut Pelindo. Suratnya itu Dirut Pelindo kepada HPH dan menyebut bahwa mama minta tambahan US$15 juta," ujar anggota dewan asal PDI Perjuangan ini.

RJ Lino Siap Hadapi 'Jumat Keramat' KPK

(mus)

Ketua Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka

DPR Desak KPK Usut Korupsi Pembangunan Terminal New Priok

Pembiayaan proyek dari penerbitan surat utang global USD1,6 miliar.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2016