Menteri Hanif: Jangan Alergi Sama MEA

Sumber :
VIVA.co.id
Komisi IX Minta Menaker Lebih Giat dan Pro Terhadap Buruh
- Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak memandang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai hal yang ditakuti.

Indonesia Dukung Sentralisasi ASEAN
Hal ini dikarenakan, dengan adanya persaingan pasar liberal di negara-negara ASEAN ini, diharapkan bisa meningkatkan kerja sama Indonesia dengan negara ASEAN lainnya.‎ Sehingga nantinya, tenaga kerja Indonesia juga bisa mendapatkan benefit yang tinggi.

Industri Makanan Kemasan Jawara di ASEAN
"MEA jangan dianggap seolah-seolah ini ada bendungan, terus kemudian dibuka air bah datang. Kan selama ini arus uang, arus barang dan jasa, arus tenaga kerja sudah saling masuk di negara ASEAN  (termasuk Indonesia)," kata Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Hanif Dhakiri di Jakarta, Selasa, 12 Januari 2016.

Menurut Hanif, pada dasarnya MEA dibentuk untuk menciptakan persaingan, karena liberalnya pasar tersebut. Akan tetapi, hal tersebut bukan menjadikan Indonesia tidak mampu bersaing di dalam MEA.

"Karena kerangka MEA itu kan tetep persaingan dalam kerja sama. Karena kita ingin ASEAN ini menjadi lebih kompetitif, lebih unggul di pasar internasional. Tapi, di antara negara asean sendiri juga ada persaingannya‎," kata Hanif.

‎Selain itu, ia juga meminta masyarakat Indonesia tidak menjadi alergi dengan banyak datangnya tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia. Menurutnya, cara pandang itu harus bisa diubah untuk memajukan Indonesia itu sendiri.

‎"Bahwa cara pandang kita terhadap orang asing itu, bahwa kehadiran mereka ini bisa membawa benefit tersendiri. Benefitnya apa? Ya termasuk perluasan kesempatan kerja. Misalnya asing yang masuk bawa investasi, pasti kan ada benefit perluasan kesempatan kerjanya. Jadi bukan soal rasio‎," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya