Tanda-tanda Anda Siap Jadi Pengusaha

Ilustrasi pengusaha.
Sumber :
  • duitpintar.com
VIVA.co.id
Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
- Dari
nothing menjadi something
Ini Gambaran Indahnya Hidup Tanpa Utang
. Itulah label yang biasa disematkan bagi mereka yang sukses jadi pengusaha. Dulunya mereka bukan siapa-siapa, tapi setelah terjun di dunia bisnis, spontan semua orang mengagumi.

Kiat Jadi Pengusaha Sukses ala Zaskia Adya Mecca
Di media massa banyak mengulas orang-orang yang banting stir dari dulunya pegawai rendahan jadi pengusaha kelas kakap. Omzetnya pun sudah di bilangan puluhan juta sampai miliaran rupiah per bulan.


Sekarang berkaca sejenak. Berpredikat sebagai pegawai menengah dan gaji yang rutin tapi tak bisa mengimbangi naiknya kebutuhan bulanan. Hampir tak punya investasi karena gaji habis untuk sehari-hari.


Jangan sekadar meratapi. Coba lihat dari sisi lain. Ini tanda nyata untuk keluar dari zona nyaman sebagai pegawai ke pengusaha. Memang sulit untuk melangkah, tapi kalau tak ada langkah pertama kita tidak bakal kemana-mana.

Tentunya mengubah haluan hidup jadi pengusaha itu bukan tanpa strategi. Tetap dibutuhkan perhitungan sekaligus pertimbangan matang. Apa saja itu?

1. Nilai diri sendiri

Cobalah berkaca dan ukur kesiapan diri sendiri. Kalkulasi sejauh mana mental siap terima kritikan atau pun akibat dari resign dari kantor. 

Selain itu, nilai juga kesiapan finansial. Sejauh mana perubahan yang terjadi bila berhenti dari pekerjaan dan menggeluti bisnis. Pengetahuan dan jaringan juga mesti dinilai karena penting sebagai modal awal berbisnis.

2. Jangan buru-buru 

Jangan gegabah mengambil keputusan. Bila belum siap dengan keputusan keluar dari zona nyaman, tak mengapa ditunda dulu.

3. Saran

Ini penting sebagai bahan masukan. Pandangan orang lain bisa membuka paradigma atau pun memperkaya pengetahuan.

4. Punya rencana cadangan

Rencana A tapi bila gagal masih ada rencana B. Biasanya itu yang dilakukan orang-orang sukses. 

So, tetaplah menyusun rencana cadangan bila rencana utama mentok di tengah jalan. Konkretnya, tetap perhitungkan balik jadi karyawan lagi jika gagal di langkah awal dalam berbisnis. Susun lagi strategi melangkah ke depannya bila hendak terjun lagi di bisnis.

Setidaknya hal-hal itu diperhatikan dulu sebelum memutuskan keluar dari label pegawai atau karyawan. Toh, tujuan dari semua aktivitas itu pada ujungnya adalah soal kesejahteraan. Tinggal memutuskan mau menggunakan medium mana. Jalur pegawai atau jalur bisnis?


Jalur bisnis bisa mempersingkat tujuan dalam mencapai kemerdekaan finansial. Hanya, jalan yang dilalui pasti tak mulus yang diduga sebelumnya. Bagaimana pun, mencoba itu tetap jadi rumus pasti. (ase)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya