Alasan Chevron Tak Perpanjang Kontrak Blok East Kalimantan

Sumber :

VIVA.co.id - Perusahaan minyak dan gas (migas) Chevron Indonesia telah menyampaikan kepada Pemerintah Indonesia tidak akan mengajukan perpanjangan kontrak kerja sama migas (production sharing contract/PSC) di wilayah kerja East Kalimantan, yang akan habis kontraknya pada 2018.

Bakrie Dapat Proyek Rp1,4 Triliun di Blok Madura

Hal ini dikarenakan pengembangan blok migas East Kalimantan tidak lagi menguntungkan di saat harga minyak rendah.

Corporate Communication Manager Chevron Indonesia, Dony Indrawan, mengatakan, keputusan untuk tidak mengajukan perpanjangan PSC East Kalimantan didasarkan pada kesimpulan bahwa peluang-peluang di PSC East Kalimantan ini tidak kompetitif dalam portfolio Chevron.
Kilang Minyak Mini Akan Dibangun di Tengah Laut East Natuna

"Keputusan untuk tidak mengajukan perpanjangan PSC East Kalimantan didasarkan pada evaluasi terhadap portfolio kami bukan pada harga minyak saat ini," kata Dony dalam keterangan tertulisnya kepada Viva.co.id, di Jakarta, Senin 1 Februari 2016.

Chevron Cari Pembeli Aset Panas Buminya di Indonesia

Chevron akan mengembalikan aset blok West Kalimantan kepada Pemerintah Indonesia pada 24 Oktober 2018.

Diutarakannya, keputusan ini tidak berpengaruh kepada komitmen Chevron untuk meneruskan sejarah 90 tahun kemitraan di Indonesia dan menjalankan proyek-proyek strategis seperti proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). Rencana pengembangan proyek IDD tidak akan terpengaruh oleh proses transisi PSC East Kalimantan kepada operator baru.

"Kita bangga atas kemitraan yang kuat dengan masyarakat dan Pemerintah Indonesia, serta berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia mengembangkan sumber daya energi secara selamat, efisien dan andal," ucapnya.
 
Sebagai informasi, Pada tahun 2015, produksi gas PSC East Kalimantan sekitar 60-70 juta standar kaki kubik (MMCFD) dan minyak mentah sekitar 20 ribu barel minyak per hari.

Ilustrasi sumur PGE.

Produksi Gas PHE Lampaui Target 2016, Ini Pendorongnya

Blok-blok migas yang dikelola masih bisa diandalkan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016