Investasi Saham via Online Simpel dan Tak Perlu Dompet Tebal

Sumber :
  • Dokumentasi Duitpintar

VIVA.co.id - Mulai sekarang, buang jauh-jauh pikiran bahwa investasi saham itu membutuhkan modal gede dan ribet. Investasi saham sekarang ramah buat kalangan pemula juga. 

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Bahkan pekerja dengan gaji pas-pasan juga bisa nyambi di dunia investasi saham biar pundi-pundi lebih terisi.
 
Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
Sebelum membahas investasi saham, sebaiknya Anda tahu dulu apa itu saham. Saham, menurut Bursa Efek Indonesia, merupakan tanda penyertaan modal di suatu perusahaan atau perseroan terbatas. [Baca: Ini Pengertian Saham yang Dibuat Sesimpel Mungkin buat Para Pemula
 
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Misalnya, Anda punya saham di PT ABC, berarti Anda memodali perusahaan itu. Dengan begitu, Anda punya hak atas aset perusahaan, boleh menghadiri rapat umum pemegang saham, dan mendapat jatah dari keuntungan (dividen) perusahaan tersebut.
 
Harga saham tiap perusahaan berbeda. Semakin moncer performa perusahaan itu, semakin mahal harganya. Situasi politik dan ekonomi nasional juga berpengaruh.
 
Misalnya, PT XYZ sukses merebut pangsa pasar elektronik yang ditandai dengan naiknya laba. Maka, nilai saham perusahaan itu akan naik. Begitu juga sebaliknya.
 
Menjadi investor saham
 
Begitu mendengar kata 'investasi', apalagi ditambahi 'saham', kebanyakan orang cenderung langsung jiper. Dibilang prosesnya rumit, modalnya gede, dan lainnya. Padahal, mereka belum pernah terjun.
 
Cara memulai investasi saham mirip semudah menabung di bank. Yakni, Anda harus membuka rekening dulu.
 
Tapi, dalam hal ini Anda mesti buka rekening saham di perusahaan sekuritas alias pialang saham. Misalnya, di Mandiri Sekuritas untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
 
Syaratnya simpel, yakni menyertakan fotokopi KTP dan NPWP serta mengisi formulir. Jangan lupa juga menyetorkan duit pembukaan rekening.
 
Lakukan transaksi saham
 
Begitu rekening saham sudah di tangan, tinggal melakukan transaksi. Tapi, bukan lantas harus nongkrong di BEI untuk bertransaksi saham. Sekarang sudah zamannya investasi saham online.
 
1. Investasi saham online
 
Punya smartphone? Transaksi saham bisa pakai ponsel cerdas itu. Cukup unduh dan instal aplikasi dari perusahaan sekuritas tempat Anda membuka rekening. 
 
MOST Mobile Mandiri Securities milik Mandiri, misalnya. Setelah itu, Anda bisa memantau perkembangan pasar saham. Dan tentu saja melakukan jual-beli saham pakai aplikasi itu.
 
2. Pilih-pilih saham
 
Saham yang dipilih untuk dibeli tentunya yang punya potensi menguntungkan. Saham yang bakal bikin untung adalah yang dimiliki perusahaan berkinerja bagus. 
 
Ukuran kinerja bagus adalah laba yang diraup stabil dalam beberapa periode. Bujet juga tentu harus dilihat. Untuk mencari saham yang cocok dengan kebutuhan, bisa pakai aplikasi dari perusahaan sekuritas.
 
3. Membeli saham
 
Beli saham bisa lewat aplikasi atau telepon ke perusahaan pialang. Caranya, menyetor dana dulu. Nantinya biaya pembelian dipotong dari saldo di rekening.
 
Saham yang laris (disebut blue chip) biasanya harganya mahal. Sebab risikonya minim dan potensi keuntungannya besar.
 
Untuk pemula, bisa beli saham perusahaan biasa dulu. Minimal pembelian per lot (satuan ukuran saham) adalah 100 lembar. 
 
Misalnya, satu lembar saham bernilai Rp3.000, seperti saham Telkom bulan November, berarti cukup membayar Rp300 ribu.
 
Investasi saham online bisa dilakukan siapa saja dan dari mana saja asalkan syarat terpenuhi. Namun, sebelum memutuskan jadi investor saham, perlu diputuskan tujuan investasi itu.
 
Investasi saham termasuk jangka menengah-panjang. Jadi, tidak bisa langsung instan diraih keuntungannya.
 
Sebaiknya sediakan dana cadangan juga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti harga saham anjlok. Siap jadi investor saham? [Baca: Buat Para Pemula, Ikuti 5 Panduan Berinvestasi Ini
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya