Unik, Analisis Pasar Pakai Acuan Astronomi

Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
- Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) tengah berfluktuasi, tetapi pasar modal Tanah Air terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. 

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seiring dengan perkembangan tersebut, metode dalam memproyeksi kondisi pasar pun beragam.

IHSG Berusaha Bertahan di Atas 5.400, Pilih Empat Saham Ini
Menariknya, PT Astronacci International, mempunyai metode unik untuk melihat kondisi pasar, yakni berdasarkan analisis waktu mengacu pada posisi planet.

President and Founder Astronacci International, Gema Goeryadi, mengatakan, prinsip Astronacci adalah menganalisis pasar yang fokusnya menggunakan acuan waktu. ‎

Astronacci mencoba menjadi penengah dari analisis teknikal dan fundamental yang selama ini jarang mendapatkan titik temu.

‎"Pada prinsipnya Astronacci sebuah ilmu metode membuat analisis pasar yang fokus pada time. Kalau sebelumnya orang menilai dari analisis fundamental dan teknikal, pergerakannya harga sampai mana, kalau kami fokusnya waktu naik turunnya kapan," kata Gema di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 5 Februari 2016.

Gema menjelaskan, posisi planet mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Dengan itu, pihaknya mengetahui kapan seseorang akan melakukan akumulasi atau jual saham. Hal tersebut menjadi dasar dari metode Astronacci.

Sebagai contoh, kata dia, jika posisi Matahari dan Bulan bertemu pada sudut 180 derajat akan membentuk bulan purnama. Jika terjadi bulan purnama menjadi kesempatan pelaku pasar untuk akumulasi saham.

‎"Kalau market turun itu bulan purnama, buy on weakness, besok naik, bulan purnama kita tinggal beli di situ, itu contohnya. Jadi kan planetary, kalau kami percaya market di-drive human psychology. Nah, apa yang drive human psychology berdasarkan scientific research gelombang elektromagnetik kan ada alpha, beta, theta, itu dikontrol terkorelasi siklus planet," tuturnya.

Dia mengatakan, siklus akan terus berulang dan menjadi metode yang efektif untuk menilai pasar.

‎"Kami tinggal lihat orang kapan depresi, kapan euforia. Kalau orang lagi senang, orang lagi serakah, kami tinggal ngitungin, kami jualan, menggabungkan fundamental dan teknikal itu orang selalu gagal. Fundamentalnya bagus, tapi buktinya turun, teknikal bagus, break resistance jebol ke bawah, ternyata combine time itu akur," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya