Konsumsi Rumah Tangga Turun, Pemerintah Dorong Investasi

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.
Sumber :
  • Arie Dwi Budiawati / VIVA.co.id
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2015 hanya mampu mencapai 4,92 persen. Secara kumulatif, hanya berada di angka 4,96 persen. Capaian ini menjadi realisasi terendah sejak 2011 lalu.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menegaskan pemerintah akan tetap mendorong sejumlah kebijakan, yang sebelumnya telah dicanangkan untuk menggenjot konsumsi dalam negeri.

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
"Investasi tetap didorong, anggaran juga dipercepat realisasinya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan kementerian lain. Ketiga, panen akan keluar di kuartal I-2016, walaupun ada kemarau," kata Darmin, saat ditemui di kantornya, Jumat 5 Februari 2016.

Darmin menjelaskan, pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal IV-2015 yang tercatat sebesar 5,04 persen memang ditopang lebih banyak dari belanja pemerintah. 

Dia mengakui, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan masih dipengaruhi oleh beberapa faktor.

"Jangan hanya melihat konsumsi itu rendah. Penghasilan di luar Jawa itu belum pulih. Harga karet, kelapa sawit, itu yang membuat konsumsi rumah tangga di bawah. Sedikit sekali," kata dia.

Di tempat yang berbeda, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengaku masih optimistis konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2016 akan membaik. 

Sebab, ada pengaruh dari belanja pemerintah serta pertumbuhan investasi yang mulai meningkat tajam.

"Mungkin konsumsi akan naik di kuartal I-2016 sebagai dampak dari belanja pemerintah dan investasi di kuartal IV-2015. Jadi konsumsi itu memang dampak dari perlambatan itu sendiri," tutur dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya