Menperin Tak Ambil Pusing Tutupnya Ford dan Harley-Davidson

Sumber :
  • www.responsejp.com

VIVA.co.id - Dua agen otomotif di Indonesia, Ford Indonesia dan Harley-Davidson Indonesia tutup. Kementerian Perindustrian mengklaim, tutupnya dua perusahaan itu tidak berpengaruh terhadap industri otomotif nasional.

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
"Tidak masalah agen ditutup. Yang masalah adalah industri ditutup," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Metal, Alat Transportasi, dan Elektronik Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, dalam konferensi pers, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat, 5 Februari 2016.
 
Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Putu mengatakan, perusahaan otomotif seperti Ford dan Harley-Davidson yang tidak punya basis produksi di Indonesia, sangat rentang terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 
 
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Menurutnya, kalau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, kondisi ini akan mengancam produksinya.
 
"Ditambah, pemerintah mengetatkan impor untuk barang konsumsi sehingga keagenan yang berdagang produk konsumsi akan melihat Indonesia tidak cocok lagi," kata dia.
 
Putu melanjutkan, Kementerian Perindustrian tak terlalu mempermasalahkan tutupnya dua perusahaan agen otomotif itu.
 
"Tidak ada nilai tambah. Lapangan kerjanya sedikit. Paling banyak delapan orang (satu kantor)," kata dia.
 
Hal ini berbeda kalau dua perusahaan tersebut memproduksi kendaraan di Indonesia. Putu mengatakan, tutupnya industri bisa menjadi masalah serius bagi Kementerian Perindustrian. 
 
Selain menyerap banyak tenaga kerja, industri juga menghasilkan nilai tambah yang tidak sedikit bagi produknya.
 
"Kalau industri, minimal ada bagian purchasing, produksi, dan penjualan. Di sana banyak lapangan kerja dan nilai tambah," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya