Target Penyaluran KUR di Kota Ini Capai 20%

Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sumber :
  • bri
VIVA.co.id
Sri Mulyani: Nilai Perjanjian WIEF US$900 Juta, Masih Kecil
  - Target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Mataram dan Lombok sebesar Rp300 miliar. Realisasinya pada Januari 2016 mencapai 20 persen.

Sri Mulyani Ingin UMKM Perluas Jaringan ke Luar Negeri
Pimpinan Bank BRI Cabang Kota Mataram, NTB, M. Taufik Anwar, mengatakan hingga 30 Januari 2016, telah tersalur lebih dari Rp100 miliar dengan jumlah debitur lima ribu pedagang. Sekadar informasi, target penyaluran di Mataram dan Lombok sebesar Rp300 miliar.

Saran Tanri Abeng untuk Dorong Ekonomi Tumbuh 8 Persen
"Artinya, dalam sebulan penyaluran KUR di atas rata-rata, yaitu sebesar 20 persen", kata Taufik di acara akselerasi percepatan KUR 2016 yang dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), A. A. G. N. Puspayoga, di kantor unit Bank BRI Pasar Kebon Roek, Kota Mataram, dikutip dari keterangan tertulis VIVA.co.id, Selasa 9 Februari 2016.

Taufik mengatakan, target itu akan tercapai hingga Juli 2016. Menurutnya pencapaian hasil tersebut karena Bank BRI menambah tenaga marketing penyalur KUR dari 29 orang menjadi 115 orang. Selain itu, Bank BRI juga melayani KUR di Sabtu dan Minggu lewat program 'Gerebeg Pasar'.

"Di Pasar Roek saja ada tercatat resmi pedagang pasar sebanyak 1060 pedagang, dan 414 di antaranya merupakan nasabah KUR Bank BRI", kata dia.

Tak hanya itu, lanjut Taufik, Bank BRI juga mengembangkan tenaga marketing dalam BRILink yang salah satu tugasnya adalah menyalurkan KUR di wilayahnya. "Jadi, bukan tanpa alasan apabila kami yakin target penyaluran KUR bisa tercapai pada Juli 2016", kata dia.

Sementara itu, Puspayoga mengapresiasi kinerja penyaluran KUR bank pelat merah cabang Mataram dan NTB. Dia optimistis target penyaluran KUR akan tercapai sebelum akhir tahun. Adapun target penyaluran KUR di NTB sebesar Rp1,1 triliun pada tahun ini.

Puspayoga menambahkan, pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 6,2 persen diiringi dengan menurunnya tingkat kesenjangan pendapatan di masyarakat, dari Gini Ratio 0,36 menjadi 0,29 di akhir 2015 lalu.

"Itu semua tidak bisa lepas dari peranan Bank BRI dan keberadaan pengusaha mikro dan kecil. Karena, dengan bunga KUR 9 persen diharapkan terjadi pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia", kata dia.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Braman Setyo, menambahkan, apabila target penyaluran KUR Bank BRI bisa cepat tercapai, kuotanya bisa ditambah.

"Bisa saja bila target tercapai, maka Komite Kebijakan dalam evaluasi tiga bulanan bisa merevisi target Bank BRI dalam penyaluran KUR. Merevisi dalam arti menambah jumlah KUR yang bisa disalurkan Bank BRI", kata dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya