Mau Sukses Berbisnis Online, Ini Tipsnya

Kantor Bukalapak.com di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id
Lima Produk yang Laris Dijual Online
-Pelaku usaha online acap kali gagal saat merintis usaha pada tahun pertamanya menggunakan jalur bisnis ini. Sebab, mereka yang belum memahami secara dalam bisnis online.

Alibaba Cetak Rekor Transaksi Tiga Triliun Yuan
Chief Finance Officer (CFO) Bukalapak.com, Fajrin Rasyid, memberikan tips jitu agar sukses berbisnis online. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penjual tahu secara detail psikologi konsumen yang nyaman menggunakan cara online untuk membeli sesuatu.

e-Commerce Diharap Sumbang 55,6 persen Pertumbuhan Ekonomi
"Jangan sampai kita mau jualan barang, tidak menempatkan diri sebagai pembeli," kata Fajrin dalam acara "Diskusi Peluang dan Tantangan Koperasi dan UKM dalam Bisnis e-Commerce" di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta.

Tips selanjutnya, penjual seharusnya membuat kata kunci yang tepat agar produknya mudah dicari oleh pembeli di internet. Hal ini berdasarkan dari kebiasaan pembeli dalam membeli barang secara online, mereka mencari suatu barang terlebih dahulu untuk meriset barang.

"Misalnya, saya mau jual keripik pisang dengan merek 'Fajrin'. Jangan menulis 'Fajrin' saja, tapi tulislah 'Keripik Pisang Fajrin'. Dengan begitu, saat orang search untuk barang kita, itu ketemu. Pelajari orang mencari apa di marketplace," kata dia.

Fajrin mengatakan, tips lainnya yaitu membanderol suatu barang dengan harga yang menarik. Dikatakannya, pembeli menggunakan internet untuk mencari suatu barang yang ingin dibelinya. Salah satu hal yang ingin diketahui pembeli dari suatu barang adalah harga.

"Pembeli yang search itu 50 persen yang sudah ingin membeli. Asalkan produk yang ditawarkan harganya wajar dan masuk akal, orang pasti membeli," kata dia.

Lalu, bagaimana jika tidak memiliki modal yang cukup untuk berbisnis? Fajrin mengatakan penjual bisa menggunakan skema drop ship untuk memasarkan produknya. Dengan skema ini, pelaku usaha bisa menjual produk orang lain dengan mengambil sedikit keuntungan. 

"Misalnya, kita melihat ada toko yang jual barang bagus. Kita bilang sama penjual di toko itu untuk membantu menjual produk (mereka) dengan harga yang dinaikkan sedikit. Jadi, begitu ada yang mau beli, kita baru beli barang itu. Jadi, tidak perlu ada modal," ungkap dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya