Kembangkan Industri KA, Asosiasi Industri Penunjang Dibentuk

kereta api cepat ice 3 milik jerman
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Asosiasi Industri Penunjang Perkeretaapian Indonesia dibentuk. Dengan adanya asosiasi ini, diharapkan bisa mengembangkan industri kereta api (KA) di Indonesia.

"Saya senang sekali, sama-sama bisa dideklarasikan," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan dalam acara 'Kemandirian Industri Penunjang Perkeretaapian Indonesia' di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu 10 Februari 2016.

Putu mengatakan bahwa saat ini, ada 50 industri, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, maupun usaha kecil menengah (UKM), yang termasuk dalam asosiasi ini.

Proyek Kereta Cepat Gusur Fasilitas Halim, TNI AU Keberatan

Misalnya PT Pindad untuk rem kereta api, PT Len Industri untuk persinyalan, PT Barata untuk bogie (sistem kesatuan pada roda kereta), dan PT Krakatau Steel untuk bahan baku baja.

Tidak hanya itu, ada juga UKM-UKM yang memasok komponen kereta api. Asosiasi ini pun juga didukung oleh pakar perkeretaapian dari universitas dan praktisi.

Dia mengatakan, kereta api merupakan salah satu tulang punggung transportasi massal di Indonesia, dan diharapkan jadi penyokong pertumbuhan ekonomi nasional. Kereta api ini pun menjadi salah satu fokus utama pemerintah.

"Kebutuhan pengembangan kereta api sangat besar. Industri penunjang perkeretaapian menjadi prioritas dan strategis untuk dikembangkan sehingga keterlibatan industri lokal bisa maksimal," kata dia.

Pemerintah Bantah Izin Proyek Kereta Cepat Terburu-buru



Dikatakan, infrastruktur kereta api sudah mulai dibangun, seperti rel ganda (double track) di Jawa, Trans Sumatera, Trans Kalimantan, dan Trans Sulawesi. Bahkan, pembangunan rel kereta Trans Papua tengah dikaji kelayakannya oleh Kementerian Perhubungan.

Ada juga pengembangan kereta listrik (KRL), light rapid transit (LRT), dan mass rapid transit (MRT) yang sedang dikembangkan di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Putu optimistis industri perkeretaapian ini bisa menjadi mesin penggerak perekonomian sekaligus kebangkitan teknologi nasional.

"Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk berkolaborasi dalam pengembangan dan penguasan teknologi kereta api," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Perkeretaapian Indonesia, Tony Budi Santoso, mengatakan pembentukan asosiasi ini bertujuan untuk menjawab tantangan kebutuhan komponen kereta api. Pemerintah saat ini tengah membangun infrastruktur kereta di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

"Otomatis ini akan membutuhkan komponen kereta api yang cukup besar. Maka, sudah saatnya bagi kita sebagai pelaku manufaktur komponen dalam negeri untuk berperan aktif. Kemampuan dalam negeri harus disinergikan untuk membuktikan bahwa industri dalam negeri mampu bersaing," kata dia. (asp)

Dari Kebun Teh, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai
LRT

Digusur Kereta Cepat, Anggaran LRT Dijamin Tak Bengkak

Ada jalur LRT yang bersinggungan dengan kereta cepat

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2016