Paket Kebijakan Jilid X Akan Diluncurkan Sore Ini

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.
Sumber :
  • Arie Dwi Budiawati / VIVA.co.id

VIVA.co.id -  Paket kebijakan ekonomi jilid X, kemungkinan besar segera dirilis pada sore ini, Rabu 10 Februari 2016. Salah satu poin utama dalam paket kebijakan ini adalah terkait dengan daftar negatif investasi (DNI), yang selama ini digodok pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan membagi tiga kelompok dalam pengimplementasian DNI bagi investor asing. Salah satu fokus dalam kebijakan ini, adalah bagaimana membuka batasan penanaman modal yang selama ini ada di berbagai sektor potensial.

“Kami membedakan tiga kelompok mengenai DNI. Memang, kami usahakan jangan terlalu beragam. Ada kelompok asing maksimal 49 persen (dibuka bagi investor asing), ada yang 51 persen, kemudian 67 persen,” ujar Darmin, saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta.

Kendati demikian, Darmin enggan memberikan bocoran sektor mana saja yang nantinya masuk ke dalam tiga kelompok tersebut. Namun, hampir seluruh sektor dipastikan berubah total.

Thomas Lembong akan Revisi Daftar Negatif Investasi

Pemerintah, kata dia, akan terlebih dahulu membahas hal ini dalam sidang kabinet bersama Presiden Joko Widodo sore ini.

“Saya masih harus rapat dulu. Seluruhnya akan dibahas hari ini. Kami sudah selesai. Keputusannya (diputuskan atau tidak) bagaimana, tergantung dari sidang kabinet,” kata dia.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menegaskan, paket jilid X ini nantinya akan menjadi paket yang berbeda dengan paket-paket sebelumnya yang telah diluncurkan. Sebab, aturan yang direvisi akan meningkatkan minat investasi yang tinggi bagi para investor asing.

“Sebenarnya ini paket besar. Karena, akan lebih terbuka kepada penanaman modal. Maka itu, berarti kesempatan daya tarik untuk investasi kebih tinggi,” katanya. (asp)
 

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Bantah Bakal Buka Investasi Asing Sektor Perikanan

Perubahan daftar negatif investasi masih wacana.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016