Pabrik Benang Senilai Rp556 Miliar Diresmikan

Kepala BKPM Franky Sibarani
Sumber :
  • Kemenperin

VIVA.co.id - Pabrik benang pintal PT Indo-Rama Synthetics Tbk (Indorama) yang bergerak di sektor hulu tekstil dan berlokasi di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat hari ini diresmikan.

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor

Peresmian pabrik senilai US$40 juta (setara Rp556 miliar) tersebut, juga menandai geliat investasi sektor tekstil di Jawa Barat. 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, saat meresmikan pabrik tersebut, menyampaikan pihaknya sangat optimistis realisasi investasi di sektor industri tekstil pada tahun ini akan tetap berkembang.
Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS
 
“Realisasi investasi perluasan Indorama akan dapat mendukung program pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Kabupaten Purwakarta dan sekitarnya, serta meningkatkan pendapatan devisa melalui peningkatan ekspor,” kata Franky dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Rabu 10 Februari 2016.
63 Ribu Buruh Pabrik Tekstil Terancam PHK, Ini Kata Apindo
 
Menurutnya, industri benang pintal ini yakni sebagai industri hulu industri tekstil masih memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan, terutama di Provinsi Jawa Barat yang masih sangat kompetitif.
 
“BKPM akan terus mengawal investasi industri tekstil yang merupakan industri prioritas yang sedang didorong pemerintah karena bersifat padat karya dan berorientasi ekspor,” tuturnya. 
 
Dari data yang dirilis oleh BKPM, secara kumulatif berdasarkan data realisasi investasi Januari – Desember 2015, investasi tekstil dan produk tekstil di Indonesia sudah mencapai Rp8,3 trilliun, dengan total proyek mencapai 855 proyek, naik 35,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Realisasi investasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp2,7 trilliun, dengan jumlah proyek sebanyak 185 proyek dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp5,4 trilliun, dengan jumlah proyek sebanyak  670 proyek. 
 
Franky menjelaskan, pemerintah menempatkan sektor padat karya, salah satunya sektor tekstil sebagai prioritas. Berbagai langkah telah dilakukan untuk mendorong investasi baru maupun yang sudah ada (existing) di sektor padat karya.
 
Salah satu langkah untuk mendorong investor existing tetap berkembang adalah dengan meluncurkan Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu (DKI-TS). Pabrik Indorama yang diresmikan tersebut merupakan pabrik ke-sembilan dengan kapasitas produksi mencapai 10.800 metrik ton per tahun.
 
Produk yang akan dihasilkan dari pabrik tersebut, adalah benang pintal dengan kebutuhan tenaga kerja 270 orang. Lokasi dari pabrik ke sembilan ini menempati lokasi tanah pabrik yang telah dibeli sejak 1997 seluas 50 hektare. 
 
Indorama memiliki rencana investasi sebesar Rp593,75 miliar dan sudah terealisasi sebesar Rp583,8 miliar. Perusahaan menjual 65 persen produknya ke 80 negara yang terbesar dengan segmen menengah tinggi. Pada 2014, Indorama mencatatkan penjualan ekspor mencapai US$427 juta. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya