IHSG Berpotensi Menguat, Cermati Sembilan Saham Ini

papan Elektronik menampilkan pergerakan Saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin mengalami penguatan 0,92 persen ke level 4.775. Pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 12 Februari 2016, IHSG diperkirakan akan melanjutkan tren kenaikan jangka pendek.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Menurut analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya, IHSG sedang berusaha keluar dari fase konsolidasi.

Lebih Oke Mana, Ekonomi RI atau Brasil?
"IHSG sedang berusaha keluar dari fase konsolidasi dan melanjutkan pola uptrend jangka pendek," kata dia di Jakarta.

William mengatakan, saat ini target batas bawah masih cukup kuat bertahan di level 4.710, karena tekanan yang terjadi pada transaksi sebelumnya masih terkorelasi dengan tren pelemahan harga minyak mentah dunia.

"Gejolak harga komoditas minyak dunia turut memengaruhi pergerakan beberapa emiten yang terkait dengan komoditas tersebut," ujarnya.

William melanjutkan, saat ini target batas atas berada pada level 4.821 dan memiliki potensi untuk dicapai, jika melihat kondisi stabilitas perekonomian domestik dan terapresiasinya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Selain itu William juga menilai, pergerakan nilai tukar rupiah masih dalam kecenderuangan melanjutkan tren apresiasi.

"Hari ini IHSG berpotensi menguat," katanya.

Dengan demikian, jelas dia, adanya potensi penguatan lanjutan pada IHSG di perdagangan hari ini patut direspons para pelaku pasar dengan mengakumulasi beberapa saham ini, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Kemudian, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) , PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) , PT Astra International Tbk (ASII), PT Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya