Produksi Aset 2 Sumbang 42,5 Persen Gas Pertamina EP

Pertamina EP
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Produksi Gas PHE Lampaui Target 2016, Ini Pendorongnya
- PT Pertamina EP Aset 2, yang merupakan anak usaha Pertamina EP, mencatatkan produksi gas sebesar 449,22 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dalam periode Januari hingga pertengahan Februari 2016. Jumlah tersebut mencapai 100,6 persen dari target
year to date
Bakrie Dapat Proyek Rp1,4 Triliun di Blok Madura
dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 446,58 MMSCFD.  

Sunat APBN, Proyek Infrastruktur Migas Ditunda Tahun Depan
Produksi gas tersebut berasal dari empat ladang migas di Sumatera Bagian Selatan, yaitu Field Prabumulih, Field Pendopo, Field Rimau, dan Field Adera.
 
"Produksi gas Aset 2 diproyeksikan memberi kontribusi sebesar 42,5 persen dari total target gas Pertamina EP tahun ini sebesar 1.050,73 MMSCFD dengan proyeksi harga gas sepanjang tahun ini US$5,8 per juta british thermal unit (MMBTU)," ujar General Manager Pertamina EP Aset 2, Ekariza, dalam siaran persnya, Senin 29 Februari 2016.  
 
Ekariza mengatakan, pihaknya berupaya  meningkatkan produksi gas untuk melewati target dalam RKAP dengan dua strategi. Pertama, menjaga keandalan fasilitas produksi gas, terutama kehandalan operasi kompresor untuk menjaga penyaluran gas ke konsumen. Kedua, membangun kompresor untuk Struktur Musi Timur yang diharapkan dapat beroperasi pada medioApril 2016.
 
"Target estimasi dari pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi yang semula sebesar 100 MMSCFD menjadi 150 MMSCFD," ujar Ekariza.
 
Menurutnya, produksi gas perseroan memang lebih tinggi dibandingkan produksi minyak. Hingga pertengahan Februari tahun ini, produksi minyak baru 93,2 persen atau 17.042 barel per hari (BPH) dari target 18.283 BPH. Sementara pada tahun lalu, produksi minyak hanya  18.974 BPH atau 88 persen dari target 21.656 BPH. 

"Kalau produksi gas, alhamdullilah  produksinya tahun lalu mencapai 97,1 persen atau 457,74 MMSCFD dari target 471,47 MMSCFD," ujar Eka.
 
Lebih lanjut dia mengatakan, pada 2015 produksi minyak di Asset 2 mengalami decline rate yang cukup tajam akibat kenaikan kadar air di struktur Niru Field Limau dan struktur Ogan Field Prabumulih. 

Meski demikian, untuk produksi di Pendopo Field naikdibandingkan 2015 ditopang kegiatan reopening sumur struktur Jirak dan optimasi produksi di Sopa. Sementara itu untuk produksi gas, adanya gapantara angka produksi terhadap target yang ada disebabkan oleh kekurangandalan performa di kompresor Musi Barat dan Lembak.
 
"Alhamdulillah, dengan kerja keras tim Asset 2 Pendopo Field, hal ini dapat teratasi melalui inovasi perbaikan sistem penyaluran gas dari sumur ke kompresor dengan melakukan perbaikan jalur suction dan perbaikan BHU di Musi Barat," tambahnya. 
 
Untuk mencapai target produksi gas dan minyak tahun ini, menurut Eka, Aset 2 akan fokus pada dua hal. Hal ini tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga mencakup aspek nonteknis. 

Empat fokus tersebut adalah memprioritaskan keselamatan kerja sebagai poin utama yang harus diperhatikan dan juga dijalankan di setiap lini operasi di Asset 2, meningkatkan produksi migas, melalui program well intervention, work over dan juga pengeboran baru (sesuai RKAP). Serta, menyelesaikan permasalahan sosial dan gangguan keamanan; serta mengefektifkan dan mengefisiensikan anggaran.
 
Sebagai informasi, gas yang diproduksi oleh Pertamina EP Aset 2 disalurkan untuk pemenuhan konsumsi energi di dalam negeri.  Beberapa Konsumen di Wilayah Sumatera bagian Selatn dan  Jawa antara lain PT Pupuk Sriwijaya, PT PLN Keramasanm, PT Asrifita Prasarana, PT Multidaya Prima, PT Elnusa Prima Elektrika, dan PT Pura Daya Prima. 

Gas juga dipasok untuk PT Pertamina Refinery Unit III Plaju, jaringan gas kota Pertamina di Prabumulih, PT Perta Samtan Gas, dan PT Ogspiras Basya Pratama. 

"Kami juga memasok gas untuk PGN (PT Perusahaan Gas Negara Tbk), PT Medco wilayah Serdang, Pengabuan, dan Ibul, " kata dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya