Pemerintah Tugasi Pertamina Kelola Infrastruktur Energi

Infrastruktur Gas.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id - PT Pertamina (Persero) ditugasi pemerintah untuk membangun infrastruktur bahan bakar minyak (BBM), gas elpiji, dan gas bumi guna mendukung pemerataan energi di seluruh pelosok Indonesia. Total anggaran yang disiapkan untuk mewujudkan tugas tersebut yaitu sekitar Rp2,05 triliun.  

United Tractors Akan Produksi Tambang Emas
Vice President Corporate Communcation Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada Pertamina akan semakin memperkuat posisi perusahaan menjalankan usaha secara terintegrasi dari hulu ke hilir migas.
 
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
Menurut Wianda, anggaran itu digunakan untuk membangun 15 titik terminal BBM yang tersebar di wilayah Indonesia bagian Timur senilai Rp212 miliar, dengan total kapasitas 72 ribu kilo liter. Tiga titik depot pengisian elpiji di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua senilai Rp870 miliar dengan kapasitas total 6.000 MT, dan konversi BBM ke bahan bakar gas untuk lima ribu nelayan dengan anggaran Rp71,25 miliar.
 
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
Selain itu, pemerintah juga memberikan kepercayaan kepada Pertamina untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi. Proyek infrastruktur gas tersebut meliputi pembangunan LNG mini yang tahun ini memasuki fase engineering dengan pendanaan sebesar Rp42,8 miliar. 
 
Kemudian, jaringan pipa gas bumi di Jakarta dan Bekasi sebesar Rp120 miliar, jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Prabumulih, Cilegon, dan Balikpapan senilai Rp605 miliar, pendistribusian konverter kit untuk transportasi senilai Rp31 miliar, dan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Bekasi dan Prabumulih dengan nilai Rp95 miliar.
 
"Apabila infrastruktur ini tuntas dibangun, akan melahirkan efisiensi pendistribusian energi, khususnya di wilayah Indonesia Timur yang selama ini pasokan energinya masih bergantung pada wilayah lain,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat 4 Maret 2016.
 
Dia menjelaskan, untuk jaringan gas bumi bagi rumah tangga, Pertamina melalui Pertagas Niaga yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina Gas telah mengoperasikan jaringan gas kota di Kota Jambi, Sengkang, Prabumulih, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Sidoarjo. Dengan total pengguna sekitar 21 ribu sambungan rumah tangga (SR). 
 
Sesuai penugasan pemerintah, pada tahun 2016 ini Pertamina menargetkan akan mengalirkan gas di beberapa kota, meliputi Kabupaten Sidoarjo tahap kedua, Ogan Ilir, Subang, Bontang dan Lhokseumawe.
 
Dengan penambahan penugasan dari pemerintah di Prabumulih, Balikpapan, dan Cilegon, dengan jumlah total sekitar 40 ribu SR. Maka jumlah sambungan gas rumah tangga yang dikelola Pertamina akan mencapai 102 ribu SR.
 
Pertamina juga secara korporasi juga akan membangun infrastruktur untuk perkuatan ketahanan energi nasional. Beberapa proyek yang sedang dalam proses pembangunan, seperti Proyek Langit Biru Cilacap, Optimalisasi kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dan RFCC Cilacap, inisiasi RDMP untuk Cilacap dan Balikpapan dan penuntasan proyek Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Sambu.
 
Kemudian terminal Elpiji Pressurized Sumatera Barat dan Bali berkapasitas total 6.000 MT, terminal Elpiji Refrigerated Jawa Barat dan Arun dengan kapasitas total 176 ribu MT, dan dua proyek baru terminal Elpiji Refrigerated Kalimantan Timur dan Jawa Timur dengan kapasitas total 188 ribu MT.
 
Adapun untuk infrastruktur gas bumi, Pertamina fokus menuntaskan proyek-proyek besar seperti pipa transmisi Gresik-Semarang, Porong-Grati, Muara Karang-Tegal Gede, Belawan-KIM-KEK dengan total panjang sekitar 500 KM.
 
"Penambahan pipa transmisi gas oleh Pertamina melalui anak perusahaannya, yaitu Pertamina Gas diharapkan dapat mendukung target-target pemerintah dalam upaya optimalisasi pemanfaatan gas untuk kebutuhan domestik," katanya.
 
Sementara itu, Anggota Dewan Energi Nasional Rinaldy Dalimi mengapresiasi sikap Pertamina yang berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur energi untuk ketahanan nasional.  
 
Selama, dana yang diberikan pemerintah digunakan untuk keperluan yang diperuntukan dengan baik dan diiringi dengan kebijakan yang seirama dan konsisten dari semua pemangku kepentingan.
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya