Presiden Jokowi Nilai Bulog Tidak Siap Hadapi Panen

Presiden inspeksi Gudang Bulog di Triyagan, Karanganyar, Jawa Tengah.
Sumber :
  • Tim Komunikasi Presiden

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengakui Badan Urusan Logistik  kurang siap menyerap gabah dari petani. Padahal, waktu terjadinya panen raya diperkirakan tinggal dua bulan ke depan.

Pernah Disurvei, Sapi Milik Peternak Gresik Gagal Dibeli Presiden

Hal ini disampaikan Presiden saat melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Bulog di Triyagan, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat 10 Maret 2016.

"Karena ini panen besar, panen raya sehingga stok di Bulog nanti pada posisi yang bercukupan," ujar Presiden dalam siaran pers yang dikirimkan Tim Komunikasi Presiden.

Kunjungi Pasar Badung, Jokowi Beli Buah-buahan untuk Buka Puasa

Presiden pun menyempatkan diri berkeliling melihat kondisi gudang Bulog tersebut. Presiden ingin mengetahui dan mengecek kegiatan yang dilakukan di Gudang Bulog. Kenapa serapan dari petani sudah mulai panen banyak tidak bisa terserap dengan baik," ucap Presiden.

Usai keliling, Presiden menyayangkan beberapa fasilitas yang tidak bekerja maksimal. Untuk pengeringan misalnya, mesin pengering yang memiliki kapasitas sehari 80 ton, tidak bisa bekerja optimal. 

Duh, Belum Ada Kepastian Presiden Jokowi Hadir di Stadion Kanjuruhan

"Tapi satu minggu baru dapat 20 ton. Nah ini bisa ada problem di lapangan. Apakah memang pembeliannya tidak cepat ataukah karena ada sesuatu yang lain, ini yang baru dipelajari," ujar Jokowi.

Dalam peninjauan gudang ini, Presiden juga mendapati beberapa mesin yang mengalami kerusakan. "Sudah 9 tahun nggak jalan rice mill-nya. Pengeringnya juga baru saja jalan, selo-nya gak jalan di belakang tadi, sudah 9 tahun," terangnya.

Presiden meyakini bila melihat kondisi seperti ini, mestinya lebih banyak lagi gabah yang bisa diserap dari petani. "Karena sekarang yang diharapkan petani adalah mereka panen dan ada gabah diserap agar harganya tidak jatuh," ucapnya.

Menurut Presiden, dari beberapa kali inspeksi ke gudang Bulog, dia mendapati kondisi serupa. "Sama, karena sudah kita cek beberapa. Tidak hanya satu tempat, dua tempat. Kalau perlu  puterin semuanya," ujar Presiden.

Presiden menyadari adanya ketidaksinkronan antara kebijakan dengan praktik pembelian di tingkat petani. "Ini yang akan kita benarkan dan betul-betul sesuai dengan target, petaninya juga senang, nilai tukar petani juga bisa naik, tapi harga di Bulog juga sebagai lembaga yang mengatur stabilisasi harga juga bisa terlaksana, sehingga stok disini memang harusnya penuh terus," ungkapnya.

Inspeksi ke gudang ini di luar agenda yang telah dijadwalkan. Rangkaian mobil yang ditumpangi Presiden dalam perjalanan dari Universitas Sebelas Maret menuju Waduk Gandong Karanganyar, langsung memasuki Gudang Bulog Triyagan. 

Tiba pada pukul 10.45 WIB, Presiden didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya