Garap Rumah Murah, IFC Suntik Ciputra Ratusan Miliar

Contoh Rumah Kemenpera
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - International Finance Corporation (IFC), anggota Kelompok Bank Dunia, memberikan pinjaman US$30 juta atau sekitar Rp391 miliar kepada PT Ciputra Residence, untuk mendanai pembangunan perumahan baru, guna memenuhi permintaan rakyat dan membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia.

Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
Saat ini, kebutuhan akan perumahan di Indonesia yang belum terpenuhi diperkirakan mencapai jumlah hingga 15 juta rumah. Pinjaman dari IFC dikatakan akan membantu pembangunan proyek-proyek  properti residensial di seluruh Indonesia.
 
Hindari Hal Ini Ketika Beli Rumah Pertama Kali
Yaitu Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Batam, dan Jawa, termasuk proyek pengembangan kota dengan fokus rumah murah di Citra Maja Raya, Jawa Barat.
 
Tata Ruang Pemda Bantu Jaga Harga Rumah Murah
"Pinjaman dari IFC akan mendukung upaya kami untuk memenuhi permintaan perumahan di Indonesia yang penduduknya yang semakin bertambah, sekaligus juga berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Utama PT Ciputra Residence, Budiarsa Sastrawinata dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis 17 Maret 2016.
 
Selain itu menurutnya, PT Ciputra Residence akan mengembangkan perkotaan yang berkelanjutan di Indonesia. Apalagi, pengembang itu juga telah mendapat sertifikasi IFC Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) untuk green building design yang pertama di kawasan Asia Timur dan Pasifik pada Oktober 2014. 
 
Sejak saat itu, PT Ciputra Residence telah memperoleh sertifikasi EDGE untuk proyek-proyek tambahan lainnya dan memperbaharui komitmennya untuk mengembangkan bangunan hijau sehubungan dengan pinjaman dari IFC.
 
Mengingat di Indonesia, gedung menghabiskan sekitar 30 persen dari total konsumsi energi, dan diperkirakan akan meningkat hingga 40 persen pada tahun 2030. Dengan 70 persen dari populasi dunia diperkirakan akan tinggal menetap di perkotaan pada tahun 2050, bangunan hijau menjadi kunci strategis dalam menghadapi perubahan iklim. 
 
Sebagai informasi, EDGE IFC adalah sistem sertifikasi bangunan untuk efisiensi sumber daya yang ditujukan agar dapat diterapkan di negara berkembang, dengan cara menyediakan solusi teknis  bangunan hijau bagi para pengembang bangunan dan desainer.
 
Sistem ini menghitung biaya modal dan penghematan operasional yang diproyeksikan untuk bangunan hijau. Perangkat lunak ini tersedia gratis di www.ifc.org/edge.
 
"Dukungan IFC untuk PT Ciputra Residence  memungkinkan perusahaan untuk melakukan pembangunan perumahan di seluruh negeri, sejalan dengan prioritas Pemerintah Indonesia," kata IFC Country Manager untuk Indonesia, Sarvesh Suri.
 
Pinjaman baru dari IFC ini merupakan hubungan kerjasama yang berkelanjutan dengan PT Ciputra Residence. Pada 2014, IFC memberikan jaminan kredit 20 persen sehubungan dengan penawaran obligasi sebesar Rp500 miliar (sekitar US$ 44 juta) oleh perusahaan tersebut.
 
"Komitmen PT Ciputra Residence  menerapkan standar bangunan hijau IFC, menunjukkan upaya perusahaan untuk  menjadi pemimpin dalam sektor ini." tambahnya. 
 
Transaksi tersebut merupakan jaminan kredit parsial pertama untuk obligasi lokal di pasar modal Indonesia dan investasi pertama bagi IFC untuk bangunan hijau di kawasan Asia Timur dan Pasifik.
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya