Anak Usaha Bakrie Sumatera Berhasil Naikkan Produktivitas

Saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk naik hampir 20 persen.
Sumber :

VIVA.co.id - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk melalui unit usahanya, PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia (ASD-BSP), telah melakukan inovasi pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama.

Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik
Direktur Investor Relations Bakrie Sumatera Plantations, Andi W Setianto, mengatakan saat ini dengan luas pertanaman sawit nasional kurang lebih 10 juta hektare, total produksi hanya sekitar 30 juta ton crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah per tahun.
 
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Dengan bibit unggul, maka potensi produktivitas bisa meningkat menjadi 80 juta ton CPO per tahun setelah program replanting (peremajaan kembali).
 
Semester I, Bakrie Plantations Catat Penjualan Rp770 Miliar
Andi menjelaskan, produktivitas bibit unggul ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia bisa menghasilkan 35 ton buah sawit per hektare dan ekstraksi CPO sebesar 23 persen atau sekitar 8 ton CPO per hektare per tahun, sesuai hasil lapangan bibit unggul ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia yang sudah disertifikasi.
 
"Dengan bibit unggul, luas lahan kebun tidak perlu ditambah. Selain itu, juga menghasilkan produksi CPO berlipat ganda untuk meningkatkan lagi produksi biodiesel untuk ketahanan energi nasional," tuturnya.
 
Dia menuturkan, perseroan melihat bibit unggul dan pendampingan petani pemilik lahan pertanaman sawit nasional kurang lebih 4 juta hektare adalah kunci produktivitas berkelanjutan sawit sebagai komoditas strategis nasional.
 
Direktur Utama Bakrie Sumatera Plantations, M. Iqbal Zainuddin, mengatakan strategi peningkatan produktivitas berkelanjutan yang sedang dilakukan akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang.
 
“Melanjuti fokus peningkatan produktivitas kebun dan pabrik, kami akan lanjutkan dengan langkah konkret peningkatan produktivitas aset lainnya dan perbaikan struktur permodalan," ucapnya.
 
Dia optimistis, dalam jangka menengah dan panjang nanti perusahaan ini akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya