Pembangunan Kapal PT PAL Terancam Molor

VIVAnews - Penyelesaian pembangunan kapal pesanan yang dikerjakan PT PAL Indonesia terancam molor dari jadwal, jika rencana restrukturisasi perusahaan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset tidak kunjung selesai.

"Selama dana dari PPA belum masuk, kami lewat," kata Direktur Utama Harsusanto di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, 16 Juli 2009.

Menurut Harsusanto, untuk mendanai pembangunan kapal pesanan, perusahaan memobilisasi sumber dana yang ada.

PAL tahun ini menargetkan menyelesaikan 9-10 pesanan kapal dari sejumlah perusahaan dan lembaga di dalam dan luar negeri. Perusahaan sendiri siap menyerahkan sekitar tujuh kapal pesanan hingga tahun 2009.

Ketujuh kapal itu masing-masing satu kapal chemical tanker pesanan dari Italy yang akan diserahkan pada September 2009 senilai US$ 22,5 juta. Dua landing platform dock (LPD) kapal pesanan TNI Angkatan Laut senilai US$ 15 juta, dan empat kapal pesanan Ditjen Bea Cukai senilai US$ 24 juta.

"Adanya kapal yang diserahkan kepada pemesan, PAL bisa menerima pesanan baru," kata Harsusanto.

Dia menambahkan, perusahaan juga bakal membidik proyek pemeliharaan dan perbaikan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) milik kepolisian. "Saya belum bisa jelaskan lebih lanjut karena pertemuan dengan jajaran kepolisian baru dilakukan pertama kali," katanya.

Ulang Tahun ke-40, Vicky Prasetyo Ungkap Harapan Ingin Segera Menikah
Polisi datangi lokasi kecelakaan di Jalan Raya Citayam

Adu Banteng Pick Up Dengan Dua Motor di Citayam, Seorang Meninggal Dunia

Kecelakaan adu banteng, antara mobil pick up dengan dua sepeda motor, pada Jumat dini hari tadi, 19 April 2024, menimbulkan korban jiwa. Kecelakaan di Jalan Raya Citayam.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024