Perubahan Iklim Ancam Triliunan Dolar Aset Keuangan Global

Efek Gas Rumah Kaca dan Polusi Industri Sebabkan Cuaca Ekstrim di China.
Sumber :
  • REUTERS / Stringer

VIVA.co.id - Sebuah studi baru menemukan bahwa perubahan iklim berisiko menimbulkan kerugian ekonomi hingga triliunan dolar Amerika serikat. 

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Dilansir dari CNBC, Rabu 6 April 2016, penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti lingkungan di Grantham Reasearch Institute yang fokus tentang lingkungan, dan London School of Economics bidang studi ekonomi, lingkungan, dan ilmu politik.
 
Mengoptimalkan Aset Negara
Penulis menemukan bahwa ada satu persen kemungkinan bahwa pemanasan global bisa mencapai lebih dari 2,5 derajat celsius, dan berisiko merugikan 16,9 persen aset global, atau senilai US$2,5 triliun.
 
Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
"Hasil kami mungkin akan mengejutkan investor, tetapi tidak para ekonom yang bekerja pada perubahan iklim," ujar Simon Dietz, penulis yang mempublikasikan sudi ini di Jurnal Natural Climate Change, awal pekan ini. 
 
Nilai aset keuangan dapat terpengaruh oleh perubahan iklim melalui berbagai faktor, seperti peristiwa cuaca ekstrem dan pengurangan produktivitas, bahkan perubahan upah tenaga kerja.
 
"Sebuah contoh yang baik tentang bagaimana perubahan iklim dapat memengaruhi modal melalui peristiwa cuaca ekstrem adalah melalui penghancuran bangunan yang diterjang badai,"  ujar Alex Bowen, Kepala Peneliti di Grantham Research Institute. 
 
Dalam penelitian tersebut juga dijelaskan bahwa menjaga pemanasan global pada level dua derajat celsius merupakan hal yang penting. Karena, jika melebihi batas tersebut, banyak hal dari sisi ekonomi yang akan terpengaruh.
 
"Produktivitas manusia tampaknya dipengaruhi oleh suhu di luar rentang normal yang orang menyesuaikan diri," Bowen menambahkan. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya