Kenaikan Minyak Mentah Pengaruhi IHSG

Pergerakan IHSG
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Pergerakan pasar saham global, yang kondusif usai pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan harga minyak mentah yang kembali naik, akan mempengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini.

Saham BRI (BBRI) Cetak All Time High, Market Cap Dekati Rp 1.000 Triliun

Berdasarkan situs Bursa Efek Indonesia, IHSG pagi ini dibuka naik 0,53 persen atau 25,99 poin di 4.871,65.

"IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan penguatannya menguji target batas atas di 4.860 dengan batas bawah di 4.820," kata Analis First Asia Capital, David N Suryanto, Kamis, 28 April 2016.

BRI Sediakan Berbagai Fitur Investasi di BRImo, Ini Perbedaan RDN BRI dan Rekening Bank

David mengatakan, sejumlah isu individual terkait rilis laba kuartal pertama dan agenda aksi korporasi emiten sektoral turut mendorong aksi beli pemodal.        

David mengatakan, hasil pertemuan The Federal Open Market Committee's tadi malam kembali menahan tingkat bunga The Fed pada level saat ini 0,25 persen-0,5 persen, dan The Fed kembali mengkonfirmasi kebijakan kenaikan suku bunga yang berhati-hati.

Pertumbuhan Investor di RI Pesat, Webull Indonesia Luncurkan Aplikasi Investasi Saham

Putusan The Fed tersebut, kata David, membuat harga minyak mentah melanjutkan tren penguatannya. Harga minyak mentah tadi malam naik 2,9 persen di US$45,33 perbarel.

Sementara pasar Wall Street tadi malam bergerak bervariasi. Katalis pasar digerakkan pernyataan The Fed yang kondusif, kenaikan harga minyak mentah, dan rilis laba kuartal pertama sejumlah korporasi.

Semalam, indeks Dow Jones dan S&P masing-masing menguat 0,3 persen dan 0,2 persen ditutup di 18.041,55 dan 2.095,15. Indeks Nasdaq terkoreksi 0,5 persen di 4.863,14 dipicu rilis laba sejumlah emiten teknologi yang di bawah perkiraan.

Dengan demikian, ia merekomendasikan saham-saham berikut untuk diakumulasi, di antaranya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Danamon Tbk (BDMN)  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT PP Tbk (PTPP).

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya