Stok OPEC Melimpah, Harga Minyak Turun

Ladang minyak
Sumber :

VIVA.co.id – Harga minyak dunia turun sekitar tiga persen pada Senin atau Selasa WIB karena produksi dari negara produsen minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) mendekati puncak tertinggi sepanjang masa. Akibatnya memicu spekulasi aksi beli untuk harga minyak patokan Brent. 

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi dalam Tujuh Tahun

Dilansir dari laman Reuters, Selasa 3 Mei 2016, produksi minyak mentah OPEC naik pada bulan April menjadi 32.640.000 barel per hari, mendekati angka tertinggi dalam sejarah. Selain itu ekspor Irak pada bulan April juga meningkat. 

Pedagang juga mengutip laporan perusahaan data dari Genscape yang mengatakan stok naik 821.969 barel di titik pengiriman Cushing, Oklahoma, untuk minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI). Kontrak baru di bulan Juli,  Brent LCOc1, turun US$1,54 atau 3,3 persen menjadi US$45,83 per barel.

Harga Minyak Dunia Meroket, WTI dan Brent Tembus US$90 Per Barel 

WTI CLc1 ditutup turun US$1,14 sen, atau 2,5 persen menjadi US$44,78 per barel, setelah mencapai intraday rendah pada US$44,54.

"Parameter harga tertinggi minyak  WTI dan Brent telah dicapai dan kami akan sangat menyarankan untuk melihat data mingguan EIA," kata Jim Ritterbusch, konsultan dari Ritterbusch & Associates, Chicago.

Dipicu Ketegangan Rusia-Ukraina, Harga Minyak Tembus US$90 per Barel

The US Energy Information Administration (EIA) akan menerbitkan data mingguan pada Rabu. Data itu akan melaporkan persediaan minyak mentah AS. 

"Rally harga minyak mendorong harga minyak WTI di atas US$46 per barel, tampaknya memiliki sedikit hubungan dengan fundamental, hanya sebagian dengan faktor keuangan, dan mungkin lebih berkaitan dengan sentimen," kata analis minyak dari BNP Paribas, Harry Tchilinguirian.

Labirin dan katup minyak mentah Departemen Energi AS

Hari Terburuk Harga Minyak Sejak Pandemi, Dunia Resah

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei anjlok lebih dari 17 persen selama sesi sebelum menetap dengan merosot 16,84 dolar AS. Dampak sanksi ke Rusia.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022