- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Selasa, 3 Mei 2016 berpeluang menguat, dengan dorongan sentimen dari dalam negeri diiringi pelemahan laju dolar Amerika Serikat (AS).
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah mampu kembali mengalami rebound (balik arah) jelang akhir sesi perdagangan kemarin. Pergerakan positif ini setelah dirilisnya data inflasi Indonesia yang direspons positif oleh para pelaku pasar.
"Sebelumnya, dirilis inflasi Indonesia 3,6 persen (year on year) atau berada di bawah konsensus yang memperkirakan inflasi Indonesia 3,78 persen. Ini berimbas pada penguatan rupiah, usai The Fed (Bank Sentral AS) Rabu kemarin mengindikasikan tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga," ujarnya.
Kemudian, sentimen global lainnya, di mana Bank Sentral Jepang menolak stimulus lebih lanjut yang membuat yen menguat. Meski harga minyak mentah mengalami penurunan, tidak sampai membuat laju dolar menguat. Malah sebaliknya, mengalami penurunan seiring melemahnya data-data ekonomi AS.
Dengan demikian, dia memperkirakan pergerakan nilai tukar mata uang garuda terhadap dolar milik Paman Sam hari ini akan bergerak di kisaran target batas bawah di level Rp13.200 dan target batas atas di level Rp13.198 per dolar AS.