Cara Pemerintah Susutkan Angka Pengangguran

Ilustrasi pekerja.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) tengah berupaya memecahkan persoalan pengangguran dan terbukanya lapangan pekerjaan baru.

Tak Berani Wirausaha,Tingkat Pengangguran SMK Paling Tinggi

Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker,Hery Sudarmanto mengatakan, Kemenaker sebagai motor penggerak, mengupayakan untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan peluang kesempatan kerja, baik BUMN dan swasta.

Menurut Hery, dari data yang dihimpun oleh Kemenaker, tingkat pengangguran pada 2014 sebesar 6,0 persen, dan diharapkan pada 2019 bisa turun menjadi 4,0 – 5,0 persen.

Angka Pengangguran Sarjana Meningkat Drastis

Dengan kata lain, 10 juta kesempatan kerja pada lima tahun ke depan diharapkan terjadi dalam setahun, di mana akan ada dua juta kesempatan kerja yang tersedia.

”Data di sini sangat diperlukan dalam menentukan langkah kita selanjutnya, karena ini merupakan modal awal untuk kita mengetahui berapa banyaknya tenaga kerja yang akan digunakan.” ujar Hery dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 5 Mei 2016.

Outsourcing DIklaim Solusi Atasi Masalah Lapangan Kerja

Demi mewujudkan keberhasilan perencanaan 10 juta kesempatan kerja tersebut, Kemenaker mengajak kementerian, lembaga negara dan BUMN untuk turut hadir dalam acara yang bertajuk Dialog Nawacita : 10 juta kesempatan kerja yang akan diselenggarakan pada 10 Mei nanti di Jakarta Convention Centre.

Acara tersebut akan membahas peluang penyerapan tenaga kerja yang dilakukan oleh kementerian, lembaga negara dan BUMN, sehingga Kemenaker dapat menghimpun data tenaga kerja sebagai modal awal untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Selain itu, untuk mendukung program prioritas pemerintah, yakni menciptakan kesempatan kerja sebesar 10 juta selama lima tahun, maka diresmikan pula sebuah “Sistem Informasi 10 Juta Kesempatan Kerja," kata dia.

Menurut Hery, secara global, pemanfaatan pembukaan 10 juta kesempatan kerja dimaksudkan untuk menghadapi tantangan pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN yang masih menjadi fokus utama.

Di samping itu pula, keterampilan dan keahlian tenaga kerja juga menjadi sorotan pemerintah yang turut dalam membentuk karakter tenaga kerja yang terampil. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya