RI Bisa Mainkan Peran Penting di Era MEA

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menemani Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan kapal ternak pengangkut sapi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai bergulir sejak awal tahun ini. Negara-negara kawasan, termasuk Indonesia harus mengambil langkah-langkah konkret, demi mewujudkan pasar ekonomi yang terintegrasi dalam ekonomi global.

76 Persen Perusahaan RI Percaya MEA Bisa Geliatkan Bisnis

Country Manager & Chief Executive HSBC Indonesia Sumit Dutta mengungkapkan, Asia Tenggara hingga saat ini masih menjadi wilayah yang paling dinamis dan berkembang cukup pesat. 

Indonesia, kata dia, merupakan kekuatan dominan yang memberikan kontribusi 35 persen dari total pertumbuhan domestik bruto (PDB) ASEAN.

Ketua MPR: Jangan Sampai Kita Jadi Kuli di Negeri Sendiri

"Indonesia bisa memainkan peran penting dalam liberalisasi arus barang, jasa, modal, dan ujung-ujungnya untuk meningkatkan daya saing," kata Dutta, saat ditemui di Hotel Mulia Jakarta, Kamis, 12 Mei 2016.

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom HSBC, Su Sian Liam, mengatakan keikutsertaan Indonesi dalam MEA merupakan tonggak utama, sebagai upaya untuk memberikan kontribusi terhadap tujuan kemakmuran bersama. Baik itu kepada Indonesia, maupun negara-negara kawasan.

LIPI Sayangkan MEA Tak Beri Banyak Manfaat untuk RI

"MEA membuka kesempatan bagi dunia usaha di seluruh wilayah untuk saling berjejaring, dan menuai keuntungan. Penting untuk memanfaatkan potensi besar ini," ujar Liam.

Meski begitu, belum pulihnya perekonomian Tiongkok akan tetap memengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi di wilayah Asia Tenggara, karena turunnya permintaan ekspor dan investasi yang menurun.

Karena itu, menurut Liam, reformasi struktural menjadi hal yang penting salam menghadapi era MEA. Misalnya, seperti stimulus kemudahan di sektor investasi. Dengan demikian, investor pun tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya di dalam negeri.

"Banyak langkah dan peraturan konkret yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa birokrasi dan regulasi yang ada tidak menghambat bisnis," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya