Neraca Pembayaran RI Turun ke Posisi Rp3,82 Triliun

Petugas menghitung tumpukan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Bank Indonesia mencatat, neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal pertama tahun ini defisit di posisi US$287 juta, setara Rp3,82 triliun. 

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

NPI mengalami defisit sebesar US$0,3 miliar, dari sebelumnya pada triwulan IV-2015 yang masih surplus US$5,1 miliar.

Kepala Departemen Statistik BI, Hendy Sulistyowati menjelaskan, defisit NPI sebesar US$287 juta tersebut, lantaran ada penurunan surplus transaksi modal finansial (TMF) pada kuartal I-2016, menjadi US$4,2 miliar, padahal di kuartal IV-2015 surplusnya mencapai US$9,8 miliar.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

"Transaksi berjalan di kuartal I-2016, mengalami penurunan menjadi US$4,67 miliar (2,14 persen pertumbuhan domestik bruto), namun defisit TMF justru menekan NPI. Defisit transaksi berjalan pada triwulan IV-2015, masih sebesar US$5,1 miliar," ujar Hendy, di gedung BI Jakarta, Jumat 13 Mei 2016.

Dengan demikian, kata dia, total cadangan devisa per akhir kuartal pertama tahun ini menjadi sebesar US$107,5 miliar. 

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

"Kalau yang per akhir April 2016, kan meningkat menjadi US$107,7 miliar," kata Hendy.

Hendy mengungkapkan, penurunan defisit transaksi berjalan di kuartal I-2016, menjadi 2,14 persen, karena meningkatnya surplus neraca perdagangan barang. 

"Surplus neraca nonmigas meningkat, akibat penurunan impor yang melampaui penurunan ekspor," ujarnya.

Sementara itu, kata Hendy, defisit neraca minyak menyusut, seiring menurunnya impor minyak karena harga yang lebih rendah.

"Penurunan defisit transksi berjalan juga dipengaruhi oleh berkurangnya defisit neraca jasa mengikuti penurunan impor barang," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, surplus neraca perdagangan nonmigas di kuartal I-2016 sebesar US$3,6 miliar. Impor nonmigas pada kuartal I-2016, menurun 5,2 persen dibandingkan kuartal IV-2015, sedangkan ekspor nonmigas terkontraksi 2,6 persen.

Defisit neraca migas pada kuartal I-2016, tercatat sebesar US$0,8 miliar, atau lebih rendah dari defisit kuartal IV-2015, sebesar US$1 miliar, akibat penurunan impor minyak akibat rendahnya harga minyak mentah dunia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya