IHSG Berpotensi Rebound, Perhatikan Saham Ini

Pergerakan IHSG
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi mengalami technical rebound atau tren balik arah secara teknikal, di akhir pekan ini, Jumat, 20 Mei 2016. IHSG diperkirakan bergerak di rentang level 4.688 - 4.774.

BRI Sediakan Berbagai Fitur Investasi di BRImo, Ini Perbedaan RDN BRI dan Rekening Bank

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG masih dipengaruhi oleh faktor pergerakan global yang dalam tekanan, ditambah lagi oleh tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Namun, masih berada dalam fase konsolidasi lantaran sentimen positif berada pada rilis data perekonomian Bank Indonesia, yang terlansir menunjukkan kondisi perekonomian masih cukup stabil.

Pertumbuhan Investor di RI Pesat, Webull Indonesia Luncurkan Aplikasi Investasi Saham

Di samping itu, kata William, laporan kinerja emiten juga turut memberikan pengaruh terhadap pergerakan IHSG. Jelang bulan Ramadan, dengan kondisi IHSG yang mengalami tekanan tentunya dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat  kondisi dalam negeri yang dapat dikatakan stabil.

"Masih terlihat akan terus bertumbuh dengan baik di masa yang akan datang. Terlihat dari pemerintah yang cukup baik mengontrol kondisi perekonomian," tuturnya.

Buka Perdagangan BEI, Ma'ruf Amin: Ekonomi 2024 Masih Menunjukkan Tanda-tanda Optimisme

Ia pun mencermati saham-saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Ilustrasi investor pasar modal.

Saham BRI (BBRI) Cetak All Time High, Market Cap Dekati Rp 1.000 Triliun

lompatan harga tersebut menjadikan kapitalisasi pasar (market cap) saham BBRI melesat menjadi Rp 970,23 triliun atau mendekati level Rp 1.000 triliun.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2024