Rupiah Diprediksi Sulit Berbalik Menguat 

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini, Jumat, 20 Mei 2016, diperkirakan masih sulit untuk melaju di jalur hijau. Ini akibat dari sentimen bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang diperkirakan menaikkan suku bunganya pada Juni nanti.

WNA Bagikan Dolar, Jalan Merdeka Selatan Macet

"Masih adanya sentimen dari The Fed tersebut mengurangi kesempatan bagi rupiah untuk dapat berbalik menguat. Akibatnya, laju rupiah masih menyimpan potensi pelemahan lebih lanjut," kata analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta.

Menurut Reza, rupiah melemah dipengaruhi oleh respons pelaku pasar terhadap rilis notulensi rapat The Fed yang menyebabkan dolar menguat. Tampaknya pelaku pasar terlalu berlebihan dalam menanggapi rencana kenaikan tersebut, meskipun baru berupa wacana.

Rupiah Loyo di Akhir Pekan

Reza menyampaikan, nilai tukar rupiah kurang lebih sama seperti pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG), yakni cenderung ditutup melemah pada perdagangan kemarin.

"Sebelumnya, kami sampaikan ekspektasi akan berlanjutnya penguatan terhalangi oleh sentimen dari The Fed, sehingga dikhawatirkan akan membuat laju rupiah melemah sementara waktu," tuturnya.

Harga Emas Makin Berkilau

Dengan demikian, dia memperkirakan, pergerakan nilai tukar mata uang Garuda terhadap dolar milik Paman Sam hari ini akan bergerak di rentang level target batas bawah di posisi Rp13.478 dan target batas atas Rp13.460 per dolar AS.

dana asing

Polisi Cari Identitas WNA Tebar Dolar di Monas

Warga yang menerima uang itu diminta hati-hati.

img_title
VIVA.co.id
14 Juni 2016