Harga Bahan Bakar Nabati Bisa US$ 70/Barel

VIVAnews - Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) memprediksi bahan bakar nabati masih memiliki prospek bagus, jika harga minyak mentah dunia berada pada kisaran US$ 60 per barel.  

"Jadi, selama harga minyak di kisaran US$ 60 per barel, saya pikir energi terbarukan terutama bioethanol masih menarik," ujar Ketua Umum METI Hilmi Panigoro, di Jakarta, Kamis 6 November 2008.

Hilmi mencontohkan, untuk bahan bakar nabati jenis ethanol biaya produksinya hingga siap pakai US$ 50 - US$ 60 per barel, jika harga minyak mentah berkisar US$ 64 - US$ 65 per barel, harga jual bahan bakar nabati jenis ini bisa US$ 70 per barel. "Ini membuktikan minyak nabati sudah bisa komersial," kata Hilmi.

Tetapi, lanjut Hilmi, untuk masa depan, energi terbarukan tergantung dari insentif yang diberikan pemerintah bagi pengembangan energi ini. Ia menilai investasi pada pengembangan energi terbarukan saat ini menunjukkan peningkatan. Kondisi ini menggembirakan bagi pemerintah. Sebab target 17 persen perbauran energi pada 2025 dapat tercapai.

"Meski demikian, saya lihat kenaikannya pemakaian energi terbarukan belum banyak," imbuh dia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, pemerintah mengembangkan bahan bakar nabati guna mencapai beberapa target, di antaranya, terciptanya lapangan kerja bagi 3,5 juta orang, dan memaksimalkan tanaman minyak nabati seluas 5,25 juta hektar.

Di samping itu, target lain pengurangan pemakaian BBM dari fosil sebesar 10 persen, serta memaksimalkan peran dunia usaha dan partisipasi masyarakat.

Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
Nassar

Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik

Rekan-rekan artis Nassar ikut merasa berduka, salah satunya adalah Inul Daratista.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024