Sandiaga Uno Ajak Industri UMKM Masuk Pasar Modal

Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id – Wakil Ketua Umum Bidang Usaha Kecil Menengah Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Sandiaga Uno, mendorong industri usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk masuk pasar modal, dalam rangka memperoleh alternatif pendanaan dari bursa saham.

Saham BRI (BBRI) Cetak All Time High, Market Cap Dekati Rp 1.000 Triliun

Sebab, dengan demikian, industri UMKM bisa terus memperbesar modal dan bisnis usahanya. Sandi pun terus mengupayakan industri UMKM dapat membuka mata tentang investasi di pasar modal.

"Membuka komunitas UMKM yang belum melek sektor investasi, untuk mulai aktif di sektor investasi," kata dia di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa, 24 Mei 2016.

BRI Sediakan Berbagai Fitur Investasi di BRImo, Ini Perbedaan RDN BRI dan Rekening Bank

Menurut Sandi, menjadikan UMKM sebagai perusahaan go public dapat menciptakan lapangan kerja lebih banyak, sekaligus mengurangi pengangguran di Tanah Air. Apalagi, mengingat maraknya gelombang pemutusan hubungan kerja.

Meningkatnya modal dan bisnis UMKM, tentu juga dapat berimbas pada pertumbuhan ekonomi nasional yang positif.

Pertumbuhan Investor di RI Pesat, Webull Indonesia Luncurkan Aplikasi Investasi Saham

"Investasi sama lapangan pekerjaan itu dekat, kami dari Kadin ada korelasi penciptaan lapangan kerja. Sekarang itu, ada gelombang PHK dan saya juga pernah jadi korban PHK itu sulit sekali. Makanya, perlu meningkatkan investasi untuk meningkatkan lapangan pekerjaan," tuturnya.

Sandi menyampaikan, pihaknya membantu industri UMKM, agar layak masuk pasar saham, dengan melatih dan mengedukasi industri UMKM dalam melakukan perbaikan dari segi pelaporan keuangan.

Ia juga berharap, pihak BEI dapat mendukung upaya ini melalui regulasi yang memudahkan industri UMKM untuk dapat mencatatkan usahanya di pasar modal Tanah Air. Hal ini, mengingat dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) masih dipandang mahal bagi industri UMKM.

"Agar, BEI (Bursa Efek Indonesia) bisa berpihak kepada UMKM meningkatkan usahanya," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya