Harga Bawang Tak Kunjung Turun, Ini Langkah Pemerintah

Pedagang menata bawang merah di kiosnya.
Sumber :
  • ANTARA/Oky Lukmansyah

VIVA.co.id – Lonjakan harga komoditas pangan seperti bawang merah yang tetap mematok harga tinggi membuat pemerintah mengambil ancang-ancang untuk melakukan impor. Hal ini dilakukan, demi memasok stok bawang merah yang mencukupi jelang hari Lebaran.

Kemendag Buat Syarat Baru untuk Hindari Kebocoran Gula

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengungkapkan, harga bawang merah saat ini masih berada jauh di atas target yang dipatok Presiden Joko Widodo di kisaran Rp25.000. Sehingga, perlu adanya cara lain untuk menekan harga tersebut.

“Kami melihat bagaimana harga bawang merah itu Rp41.000. Targetnya itu Rp25.000,” kata Rini usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Selasa 24 Mei 2016.

Pemerintah Terapkan Kebijakan 5:1 untuk Impor Sapi

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengungkapkan, lonjakan harga tersebut memang akhirnya membuat pemerintah memilki rencana melakukan impor, demi menekan harga bawang tersebut.

“Kalau harga terlalu tinggi, pasti ada impor. Rp40.000 (harga bawang merah) itu terlalu tinggi,” kata Panggah.

Kemendag: Tahun Depan Gula Rafinasi Harus Rp12 Ribu

Impor tersebut, lanjut Panggah, rencananya akan diakselerasi sebelum bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan, demi mengantisipasi adanya lonjakan permintaan pangan saat menjelang hari raya Idul Fitri mendatang.

Ilustrasi industri logistik

Alasan Banyak Barang Impor yang Tertahan di Pelabuhan

Kementerian Perdagangan minta importir tertib dengan aturan.

img_title
VIVA.co.id
10 Oktober 2016