Bos Lion Air Curhat Dampak Sanksi Kemenhub Kepada DPR

Presiden DIrektur PT Lion Air Group Edward Sirait.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Direktur Utama PT Lion Group, Edward Sirait, mengungkapkan, dampak surat sanksi pembekuan permohonan izin baru selama enam bulan dari Kementerian Perhubungan, terhadap perusahaan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perseroan mencemaskan hal ini bisa menyebabkan investor ragu untuk menanamkan dananya di perusahaan.

Pesawat Wings Air Tergelincir dalam Posisi Miring

Edward mengaku, pesawat yang mereka punya saat ini didanai dari berbagai lembaga keuangan internasional. Begitu mendengar pembekuan tersebut, dia langsung menerima banyak pertanyaan dari lembaga yang mendanai pesawatnya.

"Mereka tanya dengan di-suspend, pesawat kita ini mau diterbangkan ke mana? Kita bilang tidak ada masalah. Kita tidak mau menimbulkan keraguan. Ini hanya  masalah administrasi  yang harus kami selesaikan ke otoritas," kata Edward di hadapan komisi V DPR RI, Selasa, 24 Mei 2016.

Bidik Wisatawan, Lion Air Buka Rute Jakarta-Ternate

Lebih jauh, Edward mengatakan, bukan hanya para investor yang cemas terhadap bisnis maskapainya, tapi lembaga keuangan perbankan pun jadi ragu untuk mendanai pengembangan bisnis perseroan.

Dia berharap pemerintah dapat memberikan kondisi yang kondusif untuk investasi. Dengan demikian, maskapainya dapat berkembang meningkatkan konektivitas Indonesia dengan dunia luar, dengan mendirikan perusahaan penerbangan di luar negeri.  

TNI AU Gunakan Pesawat dari Lion Air

"Tujuannya itu tadi mengkoneksikan. Jadi kami butuh suasana yang kondusif untuk investasi. Bahkan kemarin asuransi kita sudah menaikan rate-nya, dengan adanya kondisi yang mungkin akan mereka prediksi," tuturnya.

 Pesawat Malindo, Lion Air Group

Malindo Air Terbang Perdana Denpasar-Brisbane

Penerbangan pukul 22.00 dari Denpasar, tiba pukul 05.00 di Brisbane.

img_title
VIVA.co.id
31 Maret 2017