Tekan Harga, Pemerintah Impor Daging Rendang

Pedagang Daging
Sumber :
  • Ade Alfath/VIVA

VIVA.co.id – Untuk pemenuhan kebutuhan daging selama puasa hingga Lebaran mendatang, impor akan tetap dilakukan pemerintah. Apalagi, harga daging saat ini masih sangat tinggi dan susah diturunkan.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Hal ini juga dilakukan untuk memastikan instruksi Presiden Joko Widodo, yang meminta harga daging turun hingga kisaran harga Rp80 ribu per kilogram dapat terwujud. 

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, dengan impor daging khusus ini, harga dapat ditekan di kisaran Rp80-85 ribu per kg.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

"Sebenarnya itu impornya kalau daging tidak dibatasi. Artinya, ada namanya CL, ada namanya secondary cut itu boleh. Kami (pemerintah) cuma menugaskan Bulog (Badan Pusat Logistik) apa BUMN Berdikari melakukan impor untuk CL supaya ya bisa menurunkan harga, ya Rp80-85," jelas Darmin, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 24 Mei 2016.

Selain Berdikari, lanjut Darmin, bisa juga nantinya yang ditugaskan adalah BUMN, yakni Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Menko Luhut Ingatkan Visi Poros Maritim Dunia Harus Terealisasi

Hingga saat ini, diakuinya harga daging masih tinggi. Yakni, mencapai Rp113 ribu per kg. Sehingga, impor daging dinilai tepat untuk menekan harga. 

"10 ribu ton (kKuota impor). Mestinya masuk sebelum puasa. Daging sebenarnya kalau namanya CL itu daging macam-macam, orang mau bikin rendang, rawon, ya itu dia dagingnya," katanya.

Impor daging dilakukan dari sejumlah negara, seperti Australia dan negara produsen lainnya. Sementara itu, untuk komoditas lainnya, Darmin mengaku masih relatif terkendali, karena pasokan dalam negeri tersedia. 

"Cabai merah dan rawit harganya malah turun, karena panen sudah mulai," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya