- Moh Nadlir / VIVA.co.id
VIVA.co.id – Ajang “Sail Selat Karimata” akan diselenggarakan di empat provinsi, yaitu Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Jambi pada Oktober nanti. Acara ini merupakan festival kapal layar berskala internasional.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, mengharapkan ajang itu bisa memaksimalkan industri pariwisata nasional. Menurutnya sektor pariwisata di Indonesia bisa mengalahkan sektor sawit, minyak dan gas (migas) kalau ada konsistensi pengembangan sektor tersebut.
"Italia, Spanyol, dan Yunani bisnis nomor satunya pariwisata. Jadi saya gembira kalau kesempatan ini (Sail Selat Karimata) kita gunakan untuk pariwisata dan tingkatkan kesejahteraan rakyat," kata Rizal dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan “Sail Selat Karimata 2016” di Gedung BPPT 2, Jakarta, Kamis 26 Mei 2016.
Ia mencontohkan Banyuwangi. Kota tersebut memiliki bupati muda yang ia anggap kreatif. Mulanya Banyuwangi hanya sebagai kota persinggahan sebelum ke Bali, tapi sekarang menjadi kota wisata hingga meningkatkan pendapatan daerahnya.
Bahkan pendapatan pariwisata Banyuwangi sudah mampu menyaingi kota Malang. Banyuwangi menjadi contoh bagaimana turisme bisa menjadi percepatan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan.
"Tidak ada apa-apanya. Tapi dia bikin event tiap minggu diliput media dalam dan luar negeri. Pendapatan daerahnya naik tiga kali lipat dalam dua tahun," kata Rizal.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti mengatakan, dengan momentum Festival Sail Selat Karimata ia ingin Kepulauan Riau menjadi pintu gerbang wisata bahari Indonesia.
"Sudah ada roadmap Kepulauan Riau sebagai gerbang wisata bahari khususnya untuk empat kabupaten termasuk Anambas. Semoga mimpi Kepulauan Riau dengan dukungan menko maritim bisa terwujud," kata Guntur pada kesempatan yang sama.
(ren)
