Dirjen Migas : Defisit Gas Mengancam Indonesia

Dirjen Migas, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja.
Sumber :
  • Moh Nadlir / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja menyatakan, Indonesia saat ini tidak bisa berdiam diri saja dalam menemukan cadangan baru gas.

Pertamina Mau Gandeng Iran untuk Pasok Gas Elpiji

Menurut Wirat, cadangan gas Indonesia kian menipis dan dalam waktu dekat akan terjadi defisit gas secara luar biasa. Sementara, gas bumi juga dijadikan andalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

"Neraca gas kita saat ini masih oke, tetapi beberapa tahun ke depan, dua sampai lima tahun sudah akan defisit gas yang luar biasa. Di sisi lain kita ingin jadikan gas ini menjadi driver dari pertumbuhan perekonomian. Ini tantangan luar biasa untuk sisi hulu migas, bagaimana kita bisa menemukan cadangan baru dan memproduksikan cadangan baru," kata Wirat di JCC Senayan, Jakarta, Kamis, 26 Mei 2016.

Ini Target Pertamina Tekan Oil Losses 2016

Wirat mengatakan, untuk mengatasi keadaan tersebut pemerintah telah bekerjasama menyusun peraturan presiden (Perpres) tata kelola gas untuk mendorong lingkungan investasi positif dari sisi hulu migas.

"Ada ketidakadilan untuk Indonesia dimana untuk harga gas dan infrastruktur yang tidak merata. Kita hanya memiliki infrastruktur di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera dan sebagian Kalimantan Timur. Jadi bagian Indonesia lain belum tersentuh oleh gas," jelas Wirat.

Bangun Penyimpanan Migas, RI Terbuka untuk Investasi Rusia

Selain itu, kata dia, pihaknya tengah mencoba mengatasi perbedaan harga gas di berbagai wilayah. Bagaimana caranya membuat sistem harga yang adil untuk seluruh wilayah Indonesia.

"Harga gas berbagai daerah berbeda. Bilanglah industri Jawa Barat keramik dibandingkan Sumatera Utara harganya jauh sekali. Nanti harga produk berbeda, sehingga persaingan tidak adil," kata dia.

Oleh karena itu, ia mengatakan pemerintah ingin membuat sistem harga yang adil untuk seluruh wilayah di Indonesia.

"Jadi bagaimana membuat sistem harga yang adil untuk seluruh wilayah Indonesia. Harga adil tidak harus sama persis, tapi ada keadilan. Dengan harga adil dan infrastruktur yang kita bangun, Ke depan Indonesia akan memiliki infrastruktur gas di berbagai wilayah Indonesia."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya