Tunggu Data PDB Amerika, Bursa Wall Street Fluktuatif

Para Pialang di Bursa Saham Wall Street
Sumber :
  • AP Photo/Richard Drew

VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Kamis waktu New York.

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Seperti dikutip dari laman CNBC, Jumat, 27 Mei 2016, hal tersebut disebabkan karena investor menanti data pertumbuhan domestik bruto (PDB) AS dan komentar dari Gubernur Federal Reserve, Janet Yellen.

"Pasar masih berharap Yellen akan memberikan komentar uang dovish, tetapi mungkin dalam minoritas," kata Randy Warren, Kepala Investasi Warren Financial.

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Menurutnya, bank sentral AS terakhir kali menaikkan suku bunga dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, yakni pada 1960.

Investor juga mencermati harga minyak mentah global yang melonjak menjadi US$50 per barel, menjadi level tertinggi sejak Oktober 2016.

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan turun mendekati 13,8.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 23 poin (0,13 persen) ke level 17.828, dengan saham Dupont yang memimpin pelemahan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 naik dua poin ke level 2.091, dipimpin oleh saham sektor utilitas. 

Adapun indeks Nasdaq menguat delapan poin (0,17 persen) ke level 4.903.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 495 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 2,22 miliar unit saham.

Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 1,82 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya