RI yang Minta Jepang Bangun Kereta Sedang Jakarta-Surabaya

Ilustrasi kereta
Sumber :
  • Twitter PT Kereta Api Indonesia @KAI121

VIVA.co.id – Ternyata, keinginan membangun kereta sedang Jakarta-Surabaya datang dari pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia mengakui, sangat menginginkan suksesnya pembangunan kereta sedang Jakarta-Surabaya.

Harbak PU ke-76, Basuki Ajak Insan PUPR Berkontribusi Pulihkan Ekonomi

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia yang memilih Jepang untuk membangun kereta sedang Jakarta-Surabaya itu.

"Itu kan bukan penawaran Jepang, proposal Indonesia untuk memperlancar dan mempercepat jalur timur-barat Jakarta-Surabaya," kata Wapres Kalla, dalam keterangan pers, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 27 Mei 2016.

Usai Temui Penguasa Abu Dhabi, Jokowi Tinjau Pembangunan Infrastruktur

Menurut Wapres, melalui penawaran itu nantinya diharapkan kereta Jakarta-Surabaya yang hanya 100 kilometer (km)/jam bisa ditingkatkan menjadi 150 km/jam.

"Agar orang naik kereta ke sini (dari Surabaya) cukup dengan lima jam," kata Kalla.

Ibas: Pembangunan Infrastruktur Jangan Jor-joran

Dia menjelaskan, fasilitas yang dimiliki saat ini, memungkinkan untuk pembangunan kereta sedang itu. Namun, yang menjadi persoalan memang banyaknya perlintasan tanpa palang pintu. 

Akibatnya, laju kereta terhambat, sehingga jarak tempuh menjadi lebih lama.

"Sekarang ini ada seribu perlintasan yang tanpa palang. Ada palang tapi sepihak, karena itu harus ada underpass atau jembatan. Di bawah atau di atas, sehingga kendaraan itu tidak perlu berhenti," ujar Kalla. 

Dengan persoalan itu, maka Indonesia menawarkan adanya pembangunan kereta sedang. Agar, laju kereta juga tidak berkurang akibat khawatir terjadi tabrakan, karena perlintasan yang tanpa palang pintu tersebut.

"Nah, itu jadi itu proposal kita," katanya. 

Pemerintah, kata Kalla, menunggu persetujuan dari pihak Jepang, sehingga bisa segera dilakukan pembangunan.

"Kita usahakan tahun depan mulai, karena itu penting untuk mempercepat Jakarta-Surabaya itu dari delapan hingga sembilan jam menjadi lima jam," katanya.

Terkait dipilihnya Jepang, bukan Tiongkok yang kini dipercaya menggarap kereta cepat Jakarta-Bandung, Kalla beralasan agar bisa konsentrasi menyelesaikan kereta cepat.

"Selesai kereta cepat dulu untuk yang China, supaya kan konsentrasi ke situ," katanya.

Namun, diharapkan, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta sedang Jakarta-Surabaya, bisa berjalan bersamaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya