Pasokan Melimpah, Harga Minyak Merosot Lagi

Ladang minyak
Sumber :

VIVA.co.id – Harga minyak merosot dua hari berturut-turut pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu WIB, karena beberapa investor mengambil keuntungan dari kenaikan harga minyak yang mencapai angka tertinggi dalam tujuh bulan. 

Hari Terburuk Harga Minyak Sejak Pandemi, Dunia Resah

Sementara itu pedagang lain khawatir dengan stok yang melimpah akan kembali menekan harga minyak. 

Dilansir dari Reuters, Sabtu 28 Mei 2016, harga minyak Brent ditutup 27 sen, atau 0,5 persen menjadi US$49,32 per barel. Meningkat menjadi US$50,51 di sesi sebelumnya, tertinggi sejak awal November.

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi dalam Tujuh Tahun

Sementara minyak mentah AS merosot 15 sen, atau 0,3 persen, ditutup menjadi US$49,33. 

Dolar AS melonjak setelah Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Janet Yellen menyatakan kenaikan suku bunga AS kemungkinan akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.

Harga Minyak Dunia Meroket, WTI dan Brent Tembus US$90 Per Barel 

"Pedagang khawatir produksi minyak mentah akan datang lebih banyak," kata Phil Flynn, analis pasar energi dari Futures Group di Chicago.

Dengan harga akhirnya mencapai US$50, baik Brent dan minyak mentah AS kemungkinan menghadapi hambatan teknis dalam tiga sampai lima minggu ke depan, kata para analis. 

Produsen dan spekulan juga telah memuat kontrak opsi minyak mentah AS untuk melindungi diri dari risiko downside.

Dominick Chirichella, partner senior di Institut Manajemen Energi New York, mengatakan produksi minyak mentah AS bisa naik sekitar 300.000 hingga 400.000 barel per hari sebagai produsen shale menempatkan bor tapi sumur, atau DUCs, ke dalam produksi.

Pada minggu mendatang, investor akan mengamati hasil pertemuan OPEC tanda-tanda lebih banyak output dari Arab Saudi dan Iran dalam pertempuran mereka untuk pangsa pasar.

(ren)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya