Wall Street Akhiri Mei dengan Pelemahan

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Setelah libur nasional pada awal pekan lalu, bursa kawasan Wall Street ditutup melemah pada perdangangan saham, Selasa waktu Amerika Serikat. Didorong oleh melemahnya saham sektor energi. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir dari Reuters, Rabu 1 Juni 2016, kinerja saham sub indeks Standard & Poor's (S&P) sektor energi, SPNY, jatuh 0,57 persen karena anjloknya harga minyak. Sementara itu saham sektor utilitas, SPLRCU, naik 0,56 persen, memimpin kenaikan di semua sektor. 

"Tidak ada yang di luar sana hari ini membawa uang dari sela-sela," kata Wakil Presiden Senior di BB & T Wealth Management di Burmingham, Alabama.

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 86,09 poin, atau 0,48 persen, ke level 17.787,13, S & P 500 kehilangan 2,11 poin, atau 0,1 persen, ke level 2.096,95 dan Nasdaq Composite, IXIC, naik 14,55 poin atau 0,29 persen, ke level 4.948,06.

Kenaikkan suku bunga bank sentral AS (The Fed) juga masih menjadi sorotan. Meskipun, sentimennya sudah tidak sekuat beberapa bulan lalu.

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

"Pasar mulai terbiasa dengan ide tarif (Suku bunga) berpotensi lebih tinggi dan kenaikan Fed musim panas ini," kata wakil presiden penelitian ekuitas global pada Bel Air, Aaron Jett di Los Angeles.

Menurut data Thomson Reuters, Sekitar 8,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada perdagangan kala itu. Jauh di atas rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir kira-kira tujuh miliar saham. 

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021