Sambangi Tiga Negara di Timur Tengah, Ini Oleh-oleh Menaker

Menaker M. Hanif Dhakiri
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri menyampaikan hasil kunjungan kerjanya ke Timur Tengah pada 23-26 Mei 2016. Ia menyambangi tiga negara yakni Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab untuk membahas isu-isu mengenai ketenagakerjaan.

Kisah Perjalanan Para TKI Jadi Korban Kerja Paksa di Malaysia

Hanif menemui tiga menteri dari tiga negara tersebut dengan berbagai pembicaraan terkait dengan tenaga kerja. Salah satu yang juga dibahas adalah pembicaraan terkait korban pemutusan hubungan kerja (PHK) tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan perusahaan Bin Laden Group, Arab Saudi.

"Terkait hasil dari kunjungan itu, kami juga melakukan penanganan dengan Bin Laden, artinya kita memastikan status pekerja. Penanganan PHK perusahaan Bin Laden, kami akan lakukan pengalihan pekerjaan, atau pun pemulangan mereka ke daerah. Semuanya agar PHK ini bisa ditangani dengan baik," kata Hanif saat menjelaskan hasil lawatannya di kantor Kemenaker, Jakarta, Rabu 1 Juni 2016.

Sebar Video Majikan Telanjang, TKI di Singapura Dibui 17 Bulan Penjara

Hanif mengatakan bahwa Kemenaker juga mendorong agar para TKI bisa mendapatkan asuransi sebagaimana mestinya. Selain itu, akan berupaya memulangkan pekerja yang di-PHK ke kampung halamannya.

"Kami juga berusaha agar pihak asuransi menyelesaikan kewajibannya. Terus menerus kami berusaha, agar pihak pekerja bisa diberikan asuransi. Sementara waktu ini sebagian pekerja akan segera dipulangkan," kata dia.  

Satu TKI asal Jatim Meninggal Setiba di Surabaya, Bukan COVID-19

Hanif mengatakan bahwa para TKI yang umumnya bekerja di sektor infrastruktur tersebut merupakan pekerja formal yang bisa dijadikan pekerja di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki banyak proyek infrastruktur yang tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja.

"Pekerja formal itu dibutuhkan banyak perusahaan di dalam negeri," tutur Hanif.

BBC Indonesia

Cerita TKI Hong Kong Kena COVID-19 Ditelantarkan Majikan

Koalisi organisasi pekerja migran di Hong Kong mengatakan para pekerja rumah tangga "ditelantarkan" di tengah pandemi gelombang kelima.

img_title
VIVA.co.id
20 Februari 2022