Bangun Bandara, Angkasa Pura Terbitkan Surat Utang Rp2 T

Kantor Angkasa Pura II
Sumber :
  • Antara/ Muhammad Iqbal

VIVA.co.id – PT Angkasa Pura II (Persero) berencana menerbitkan obligasi, atau surat utang senilai Rp2 triliun. Adapun bunga obligasi yang ditawarkan sekitar 8,50 persen hingga 9,25 persen.

Garuda Indonesia Raup Laba US$251,9 Juta pada 2023

Direktur Keuangan Angkasa Pura II, Andra Y. Agussalam mengatakan, sekitar 92 persen dari dana hasil emisi obligasi akan dipergunakan untuk pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sedangkan sisanya, sekitar delapan persen dialokasikan untuk proyek pengembangan ekspansi bandara lain yang dikelola Angkasa Pura II.

"Sehingga, kami dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," tuturnya dalam acara Due Dilligence Meeting&Public Expose, di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat 3 Juni 2016.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

Terkait pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kata Andra, Angkasa Pura II membutuhkan dana sekitar Rp 4,7 triliun untuk konstruksi Terminal 3 Ultimate dan Rp2 triliun untuk revitalisasi Terminal 1 dan 2.

"Revitalisasi ini ditargetkan selesai pada 2018 mendatang, dan soft opening Terminal 3 Ultimate dijadwalkan pada semester kedua 2016," ujarnya.

Pemilu Lancar Digelar, Intip Prospek Investasi Reksa Dana dan Deposito

Dalam penerbitan obligasi senilai Rp2 triliun, perseroan telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi, atau underwriter. Sedangkan PT Bank Mega Tbk, bertindak sebagai Wali Amanat.

"Obligasi ini telah mendapat rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan AAA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia," ujarnya.

Seperti diketahui, due dilligence meeting and public expose telah dilaksanakan pada 3 Juni 2016. Masa penawaran awal (bookbuilding) dilakukan pada tanggal 3-14 Juni 2016. Penyertaan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diterima pada 23 Juni 2016.

Sedangkan Masa Penawaran Umum akan dilaksanakan pada 27 Juni 2016, distribusi obligasi pada 30 Juni 2016, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 1 Juli 2016. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya