Harga Komoditas Bantu IHSG Lanjutkan Penguatan

Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Rabu 8 Juni 2016.

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Analis First Asia Capital David N. Sutyanto mengatakan, masih kondusifnya sentimen global menyebabkan nilai tukar rupiah menguat dan adanya arus dana masuk.

"Naiknya harga komoditas masih akan menjadi sentimen positif bagi sektor tambang. IHSG berpotensi membentuk secara teknikal pola three white soldier jika berhasil melanjutkan penguatannya hari ini," ujarnya di Jakarta.

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

David menyampaikan, IHSG kemarin, berhasil melanjutkan penguatan ke level 4.933. Penguatan tersebut, disebabkan masih menguatnya nilai tukar rupiah hingga ke level Rp13.262 per dolar Amerika Serikat, dan aksi beli asing di pasar yang mencapai Rp627 miliar.

Sementara itu, Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat tipis 0,10 persen dan 0,13 persen di 17.938 dan 2.112. Sedangkan indeks Nasdaq terkoreksi 0,14 persen di 4.961. Penguatan di Wall Street tadi malam, terutama ditopang kenaikan harga minyak mentah yang berada di atas US$50/barel, yakni di US$50,36/barel, atau menguat 1,35 persen.

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

"Penguatan harga minyak mentah ini turut ditopang dolar AS, yang bergerak dalam tren melemah ke posisi terendahnya dalam sebulan terakhir," tuturnya.

David melanjutkan, kenaikan harga minyak mentah dan sejumlah komoditas tambang lainnya, serta pelemahan dolar AS telah mengangkat pasar saham emerging market. Kemarin, indeks MSCI Emerging Market naik 1,8 persen, kenaikan tertinggi sejak akhir Maret lalu. Ia meramalkan IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang 4.890 hingga 4.980. (asp)

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021