Indonesia Jadi Radar Utama Pebisnis Norwegia

Menteri Luar Negeri Norwegia, Borge Brende (kiri) bersama Menlu Retno LP Marsudi, di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Senin, 30 Mei 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Twitter: @borgebrende

VIVA.co.id – Indonesia menjadi radar utama dalam bisnis dan investasi Norwegia ke mancanegara. Peluang bagi perusahaan-perusahaan Norwegia memperluas bisnisnya di Indonesia sangat terbuka. 

Rata-rata Transaksi Harian Bursa Efek Capai Lebih Rp5.700 T

Fakta ini terungkap dalam dialog bisnis bertema “An Indonesian Business Discussion” yang digagas KBRI Oslo, Selasa, 7 Juni 2016 yang dibuka oleh Kuasa Usaha KBRI Oslo, Heru Prayitno mewakili Duta Besar RI untuk Norwegia, Yuwono A. Putranto.

Duta Khusus Indonesia untuk Perdagangan dan Investasi, Sony Subrata membahas tentang peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia bersama para wakil dari 13 perusahaan papan atas Norwegia, di bidang kemaritiman, perkapalan, perikanan, energi baru dan terbarukan, transportasi, energi, infrastruktur, eksplorasi migas, dan pupuk.

Intip Kehidupan Luar Biasa Miliarder Termuda Dunia 

Hadir pula dalam diskusi wakil-wakil dari Kementerian Luar Negeri Norwegia, Innovation Norway (Lembaga Promosi Inovasi dan Investasi Norwegia) dan Unit Khusus Bank Sentral Norwegia yang mengelola dana minyak.

Para wakil dunia usaha Norwegia itu mengapresiasi langkah-langkah progresif yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, khususnya dalam meningkatkan iklim bisnis dan investasi.

Northcliff Siapkan US$200 Juta untuk Proyek Properti di RI

Kendati demikian, pemerintah Indonesia diminta untuk terus memperkuat penegakan hukum, kepastian regulasi dan pembangunan infrastruktur bagi dunia usaha. Upaya pemberantasan korupsi perlu terus dikedepankan.

Perusahaan-perusahaan Norwegia yang hadir pada acara itu mengaku sangat relevan dengan program-program pembangunan pemerintah Indonesia yang memprioritaskan pengembangan infrastruktur di bidang energi, kemaritiman, dan perikanan.

Di antara perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia, mereka sangat antusias untuk memperluas bisnisnya. Sementara itu, beberapa yang belum, menyatakan telah lama melirik Indonesia.

Sebagai informasi, kegiatan yang diselenggarakan oleh KBRI Oslo ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral antara menlu RI dan menlu Norwegia di Jakarta, pada 30 Mei lalu. 

Dalam pertemuan dimaksud, kedua menlu sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Keduanya juga sepakat menempatkan kerja sama kemaritiman, perikanan, dan energi sebagai bidang-bidang prioritas.

Sementara itu, kunjungan Duta Khusus Sony Subrata merupakan bagian dari kelanjutan lawatan Presiden RI Joko Widodo ke Eropa beberapa waktu lalu. Presiden Jokowi menginginkan upaya-upaya keras untuk menarik para investor dari negara-negara Nordic, termasuk Norwegia.

Dalam kesempatan lain, Dubes Yuwono menyampaikan bahwa kegiatan KBRI Oslo ini merupakan salah satu bentuk diplomasi ekonomi, di mana perwakilan RI harus berkontribusi dalam memperkuat kerja sama di berbagai bidang, menarik tenaga ahli dan keunggulan dari negara akreditasi untuk pembangunan Indonesia.

"Norwegia merupakan salah satu negara di wilayah Nordic yang memiliki teknologi maju di bidang budidaya perikanan, eksplorasi minyak, energi baru dan terbarukan serta kemaritiman," ujar dia dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis 9 Juni 2016.

Norwegia juga memiliki dana minyak terbesar di dunia yang nilainya pada saat ini sekitar US$900 miliar. Dana ini diinvestasikan ke luar negeri dalam bentuk fixed income, obligasi pemerintah, dan real estate. Di Indonesia, Norwegia menginvestasikan dana minyaknya sekitar US$3 miliar.

Kedua negara memiliki kemitraan dinamis dan komisi bersama mengenai kerja sama bilateral untuk memajukan kerja sama di berbagai bidang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya