Jelang Pertemuan The Fed, Bursa AS Merosot

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa saham Amerika Serikat bergerak mundur setelah minyak mentah AS selama tiga hari terakhir meraup keuntungan. Penurunan harga minyak dan kekhawatiran merosotnya pertumbuhan ekonomi dunia mendorong untuk berinvestasi di aset yang lebih aman seperti obligasi

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir dari Reuters, Jumat, 10 Juni 2016, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 19,86 poin, atau 0,11 persen, ke level 17.985,19. Sementara itu, Standard & Poor's (S&P) 500 kehilangan 3,64 poin, atau 0,17 persen ke level 2.115,48, Nasdaq Composite IXIC juga turun 16,03 poin, atau 0,32 persen, ke level 4.958,62.

Saham sektor energi SPNY turun 0,5 persen karena penurunan harga minyak. Sedangkan saham-saham utilitas SPLRCU memimpin kenaikan di sub sektor indeks sebesar 0,9 persen. 

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Kepala strategi teknis di Bolton global Asset Management di Boston, Bruce Zaro, mengatakan S & P 500 bisa lebih terputuk beberapa hari mendatang. Investor berspekulasi jelang pertemuan Fed pada pekan depan.  

"Awal dari langkah itu adalah bahwa akan terjadi breakout di atas 2.120," ujar Bruce. 

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

Menurut data Thomson Reuters, sekitar 6,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada perdagangan kemarin, di bawah rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir yaitu, 6,8 miliar saham. (ase)

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021