Tambah Kapasitas, Semen Gresik Raih Kredit Rp3,9 Triliun

PT Semen Gresik mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp3,96 triliun
Sumber :

VIVA.co.id – Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Semen Gresik mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp3,96 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Jumlah tersebut meliputi Rp3,46 triliun berupa kredit investasi dan Rp500 miliar berupa kredit modal kerja.

Warga Rembang Surati Presiden Pakai Kertas Semen

Direktur Utama Semen Gresik, Sunardi Prionomurti, mengatakan, fasilitas kredit investasi ini akan digunakan untuk pembiayaan proyek pabrik Rembang. Kerja sama di bidang finansial dengan Bank Mandiri ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN bidang jasa keuangan dengan sektor industri riil.

"Sementara itu, fasilitas kredit modal kerja akan digunakan oleh Semen Gresik untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja operasional pada masa pabrik beroperasi komersial," ujar Sunardi di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2016.

Puluhan Orang Cor Kaki Tolak Pabrik Air Kemasan di Banten

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar, mengatakan, penyaluran kredit ini merupakan salah satu komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pengembangan bisnis PT Semen Indonesia beserta seluruh entitas perusahaan anaknya.

Penyaluran kredit ini juga menjadi salah satu upaya Bank Mandiri dalam mendukung pengembangan infrastruktur di Tanah Air.

Polda Jateng Digugat Praperadilan atas Kasus Semen Rembang

"Kami berharap, kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan, dapat mendukung Semen Gresik, sebagai bagian dari Semen Indonesia, dalam memenuhi kebutuhan semen di Tanah Air," tuturnya.

Ia mengaku, pihaknya terus berupaya meningkatkan peran aktif dalam mendukung pengembangan infrastruktur di Indonesia, salah satunya dengan memberikan kredit ke PT Semen Gresik.

"Mudah-mudahan melalui sinergi ini, proses pembangunan di Tanah Air dapat berlangsung dengan lancar," ujarnya.

Seperti diketahui, PT Semen Indonesia saat ini sedang menyelesaikan dua pabrik semen terintegrasi, yakni Rembang dan Indarung VI dengan masing-masing memiliki kapasitas produksi tiga juta ton per tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya