Pengaruh Brexit Bisa Merebet pada Perekonomian RI

Brexit.
Sumber :
  • REUTERS/Francois Lenoir

VIVA.co.id – Bank Indonesia (BI) mengaku saat ini tengah intensif dalam memantau dinamika ekonomi di zona Eropa. Hal itu, guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap valuta asing.

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.309 per Dolar AS

Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, BI kini tengah mencermati perkembangan wacana keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa (Brexit). Isu Brexit berpotensi merembet ke perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Kami tidak melihat, ada dampak yang memang akan berpengaruh besar. Tetapi, kami terus memantau. Sejauh ini, kami melihat dampaknya tidak terlalu besar ke Indonesia," tuturnya di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Jumat 17 Juni 2016.

Rusia-Ukraina Tak Temui Kesepakatan, Rupiah Melemah Lagi Hari Ini

Dia mengatakan, sejauh ini, BI akan terus menjaga stabilitas rupiah, agar sesuai dengan fundamentalnya. Berdasarkan analisa BI, sentimen Brexit lebih banyak pengaruhnya pada kondisi perekonomian di zona Eropa, yang langsung bersentuhan dengan mata uang Inggris, poundsterling, dan penguatan euro.

"Kalau kami lihat pengaruh Brexit, hal itu kan lebih banyak berpengaruh pada minat investasi ke Inggris sendiri. Tentu saja, akan berdampak terhadap nilai tukar poundsterling sendiri," kata Perry. (asp)

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat
Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022