Bank Dunia Proyeksikan Defisit APBN RI Melebar Jadi 2,8%

Kantor Bank Dunia
Sumber :
  • diverseeducation.com

VIVA.co.id – Bank Dunia memperkirakan realisasi defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara Indonesia sepanjang 2016 sebesar 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto, atau meningkat dari capaian tahun lalu yang mencapai 2,6 persen dari PDB.

Situasi Mencekam, Bank Dunia dan IMF Pindahkan Staf dari Ukraina

Melebarnya defisit sepanjang tahun ini disebabkan terserapnya belanja Pemerintah pusat hingga mencapai 90 persen dan tidak tercapainya target penerimaan pajak. Sepanjang 2016, Bank Dunia perkirakan belanja pusat tumbuh 14,9 dari PDB sedangkan penerimaan negara hanya tumbuh sebesar 12,1 persen dari PDB. 

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengungkapkan, tingginya perkiraan defisit tahun ini yang  sebesar 2,8 persen bukan kegagalan fiskal, melainkan sesuatu yang ambisius sehingga terobsesi dengan target.

Ada Proyek Ibu Kota Baru, Sri Mulyani Jaga Defisit APBN Sesuai Target

"Penyesuaian ada, memang nanti kemungkinan besar pertumbuhan harus lebih didukung oleh sektor konsumen atau swasta. Jadi kalau disebut gagal fiskal, tidak ya. Yang terjadi di sini adalah terlalu ambisius targetnya sehingga semua obsesi dengan target," kata Ari Kuncoro saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin, 20 Juni 2016.

Menurut Ari, dengan target itu Pemerintah dinilai lupa bahwa sebenarnya yang paling penting itu anggaran yang dibelanjakan bukan targetnya. Karena kalau target terlalu tinggi, bagaimana dengan admisitrasi dan kondisi perekonomian kelak. Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian target. 

Bantu Kembangkan Program JKN, Bank Dunia Kasih Pinjaman RI US$400 Juta

"Jangan kemudian kita memaksakan diri melakukan sesuatu yang sangat sukar dilakukan pada saat perekonomian melambat. Jadi saya rasa ini bukan gagal fiskal. Yang terjadi adalah barangkali perlunya penyesuaian perencanaan yang lebih bagus," kata dia.

Gedung Bank Dunia.

Bank Dunia dan IMF Berlomba Suntik Dana Miliaran Dolar ke Ukraina

Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan, mereka berlomba untuk memberikan miliaran dolar dana tambahan ke Ukraina.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2022