Demokrat: Pembengkakan Defisit Bisa Akibatkan Gagal Fiskal

ilustrasi pelabuhan.
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Mohamad Ikhsan Modjo, menjelaskan perekonomian Indonesia bisa terancam gagal fiskal akibat meledaknya angka defisit anggaran.
 
Tak hanya terancam gagal fiskal, meledaknya angka defisit anggaran juga mengakibatkan perekonomian menjadi rentan terhadap perubahan suku bunga dan sentimen pemilik modal, serta politik anggaran juga akan semakin jauh dari tujuan menyejahterakan rakyat.
 
Menurutnya, rendahnya angka pertumbuhan domestik akibat pelemahan ekonomi global menyebabkan turunnya potensi penerimaan anggaran negara dari pajak. 

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Hal tersebut akan berimplikasi pada pembengkakan defisit yang dibiayai melalui utang baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
 
“Itu akan membuat tingakt investasi dan konsumsi domestik semakin tertekan. Terlebih bagi Indonesia dengan pasar keuangan yang relatif kurang berkembang dan tidak likuid,” kata Ikhsan, di The Capital Club, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Juni 2016.
 
Kejadian tersebut pun menimbulkan ketergantungan pemerintah dan sektor swasta nasional pada pinjaman asing yang murah, serta semakin rendahnya intensif untuk mereformasi pasar uang dalam negeri.
 
Di Indonesia, hal tersebut dapat terlihat kenaikan signifikan pada 2015 lalu pada perencanaan kenaikan penerimaan sektor pajak tercatat hampir Rp350 triliun atau tumbuh 26 persen dari realisasi penerimaan tahun sebelumnya.

Dia menjelaskan, setelah harga komoditas berbalik turun, banyak negara, termasuk Indonesia, terpaksa menghadapi ketidakseimbangan dalam penerimaan dan belanja fiskal.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

"Konsekuensi dari itu ya proyeksi angka penerimaan harus direvisi ke bawah, seperti halnya ekspansi dari belanja negara termasuk belanja modal," kata Ikhsan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2022