Ini Modal PP agar Kontrak Barunya Tembus Rp12 Triliun

PT Pembangunan Perumahan
Sumber :
  • BUMN.go.id

VIVA.co.id – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk optimistis bahwa total kontrak barunya tembus Rp12 triliun pada semester I 2016. Sebab, hingga minggu kedua Juni, raihan kontrak baru perseroan sudah mencapai Rp10,8 triliun.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Direktur Keuangan PT PP, Agus Purbianto mengatakan, kondusifnya proyek-proyek infrastruktur dalam negeri dalam dua tahun terakhir menjadi keyakinan perseroan dalam meraih kontrak-kontrak baru.

"Saat ini momentum yang cantik bagi sektor konstruksi dan infrastruktur dalam negeri. Makanya, kami optimis raihan kontrak semester pertama tahun ini bisa Rp12 triliun, dan bahkan lebih," kata Agus Purbianto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 23 Juni 2016.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Ia mengungkapkan akan terus membidik aneka proyek konstruksi hingga akhir tahun dengan komposisi pekerjaan gedung 53 persen, energi 19,67 persen, pelabuhan 3,5 persen, irigasi 5,96 persen, infrastruktur jembatan 15,6 persen, dan lain-lain 1,45 persen.

Sementara, untuk pemesan pekerjaan, komposisi hingga akhir tahun tetap didominasi oleh pemerintah dan BUMN sebesar 78 persen dan sisanya oleh sektor swasta. "Karena mayoritas proyek dari pemerintah dan BUMN, jadi sangat kondusif bagi arus kas kami," tuturnya.

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Agus juga menjelaskan, bila dirinci, pencapaian kontrak baru hingga minggu kedua Juni ini terdiri dari kontrak induk perseroan sebesar Rp8,88 triliun dan anak usaha sebesar Rp1,94 triliun.

Selain itu, empat proyek yang diperoleh PT PP hingga minggu kedua Juni 2016 yaitu Jalan Tol Pandaan-Malang senilai Rp3 triliun, Mobile Power Plant 500 megawatt (MW) Rp292 miliar (pekerjaan tambah), ASDP Bakauheni Rp201 miliar, serta LNG Regas Gorontalo Rp160 miliar (pekerjaan tambah).

Sebelumnya, sudah diraih sejumlah proyek antara lain Gedung BNI Tower Rp719 miliar, Apartemen Pertamina RU di Balikpapan Rp497 miliar, Mobile Power Plant Rp447 miliar, Hotel Avani di Bali Rp335 miliar, dan Bank Indonesia di Jayapura Rp188 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya